0 0
Read Time:1 Minute, 18 Second

JAKARTA – Beredar kabar di dunia maya bahwa Google Chrome palsu mencuri data pengguna. Data tersebut diduga disimpan di server di Rusia.

Kabar tersebut menjadi viral setelah pakar AG Data mendeteksi aplikasi Android palsu yang menyamar sebagai browser Google Chrome. Menurut pengamatan mereka, program ini digunakan untuk mencuri data yang tersimpan di server Rusia.

Berdasarkan pemberitaan di Essanews, Kamis (6/6/2024), dugaan tersebut muncul setelah pengguna ponsel Android mengunduh aplikasi Google Chrome dari sumber tidak resmi. Meski sekilas tampak tidak berbahaya, para ahli meyakini hal ini bisa berbahaya.

Pakar keamanan siber di AG Data telah mengonfirmasi bahwa aplikasi ini sama persis dengan browser Google Chrome asli. Namun, setelah dianalisis secara menyeluruh, diketahui bahwa itu berisi kode berbahaya.

Faktanya, setelah proses instalasi, aplikasi secara otomatis mengumpulkan data-data penting seperti password, data login, riwayat penelusuran, dan juga memiliki akses ke mikrofon dan kamera, yang dapat menimbulkan potensi kejahatan dalam kehidupan sehari-hari pengguna.

Analis menentukan bahwa data yang dikumpulkan dikirim ke server di Rusia. Para ahli memberi tahu Google tentang temuan ini. Ini juga memastikan bahwa langkah-langkah diambil untuk menghapus aplikasi palsu. Selain itu, langkah-langkah keamanan tambahan telah diterapkan di Google Play Store resmi untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.

Google menyarankan agar pengguna hanya mengunduh aplikasi dari sumber tepercaya. Selain itu, kami menyarankan untuk memeriksa izin yang diminta oleh program dan menggunakan perangkat lunak antivirus.

Para ahli menyarankan untuk memperbarui sistem operasi dan aplikasi Anda secara rutin yang memperketat sistem keamanan Anda, namun hati-hati, karena siapa pun dapat menjadi sasaran peretas kapan saja.

MG/Maulana Kusmadewa Iskandar

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D