0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat mewaspadai penularan Virus Mpox (MPXV). Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Yudi Pramono mengatakan penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, atau kontak tidak langsung dengan benda dan droplet yang terkontaminasi.

Yodhi menjelaskan penyakit ambox dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau melalui selaput lendir, melalui kontak seksual. Penularan melalui droplet biasanya memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan, sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau melakukan kontak dekat dengan suatu kasus mempunyai risiko lebih besar untuk tertular.

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2024), Yodhi mengatakan, “Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta perilaku seksual yang sehat seperti tidak berganti pasangan atau perilaku seksual sesama jenis.” “.

Berdasarkan “Laporan Teknis Penyakit Cacar di Indonesia Tahun 2023” yang diterbitkan Kementerian Kesehatan pada tahun 2024, gejala penyakit cacar yang paling umum pada kasus terkonfirmasi adalah lesi, diikuti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). “Jika Anda mengalami gejala-gejala ampox di atas, segera kunjungi dokter di fasilitas kesehatan terdekat,” kata Yudhi.

Menurut Yudhi, masa pemulihan pasien cacar berkisar antara dua hingga empat minggu. Kemudian durasi penyakit yang paling singkat adalah 14 hari sejak munculnya gejala pertama.

Dalam hal pencegahan dan pengobatan pasien AMBOX, Kementerian Kesehatan telah berupaya menyediakan vaksin dan obat-obatan, termasuk antibiotik. Sebagian besar kasus cacar di Indonesia diberikan pengobatan suportif dan simtomatik. Kasus-kasus ini harus menjalani perawatan dan isolasi, baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

Menyikapi darurat kesehatan akibat penyakit cacar, Yudhi mengimbau masyarakat, khususnya para pelancong, untuk waspada dan menghindari bepergian ke negara endemis penyakit cacar, khususnya Afrika. Republik Demokratik Kongo adalah negara Afrika dengan jumlah kasus cacar tertinggi, yaitu sekitar 96 persen dari total kasus cacar di benua tersebut. Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Swedia menjadi negara pertama di luar Afrika yang mengonfirmasi adanya bakteri cacar pada seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Afrika Tengah. Clade I lebih ganas dan lebih menular dibandingkan MPVX clade II.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D