0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

Jakarta – Seorang pelanggan mengklaim bahwa operasi pembesaran penis yang dilakukan dengan buruk menyebabkan penisnya menyusut. Intinya adalah mengambil tindakan hukum dan mengobati dokter Anda.

Dalam laporan Daily Mail pada Selasa, 16 Januari 2024, Ilter Turkmen, seorang bankir kaya raya asal Tekirdag, Turki, meminta jasa Dr. Haluk Soylemez dengan memperbesar penisnya yang berukuran 4,7 inci. Dalam dokumen hukum, orang Turkmenistan mengkonfirmasi bahwa Dr. Soylemez menjamin dia memiliki panjang setidaknya 1,1 inci dan lingkar 1,1 inci, menurut media lokal.

Namun, laporan mengatakan operasi tersebut, yang dilakukan pada Januari 2022, menyebabkan bencana, menyebabkan anggota tubuh – dan bekas luka di Turkmenistan berkurang.

Turkmenistan mengklaim operasi tersebut mengurangi kejantanannya menjadi hanya 4,3 inci, bukan peningkatan dua inci yang diharapkan. Manajer bank yang marah itu kini menuntut kompensasi sebesar 500.000 lira atau sekitar 258 juta ISK.

Dokter melakukan operasi lain untuk mengobati pendarahan dan membatasi kerusakan setelah mencoba memperpanjang kejantanan Turkmenistan.

Namun warga Turkmenistan mengatakan dia masih merasakan sakit yang luar biasa akibat dugaan kegagalan operasi, yang menghambat kemampuannya untuk berjalan selama sebulan.

Turkmena mengklaim dalam permohonan hukumnya bahwa operasi tersebut tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, tetapi juga merusak penisnya yang sudah menyusut dengan bekas luka yang terlihat.

Namun, Dr. Soylemez membantah tuduhan orang-orang Turkmenistan dan bersikeras kepada pengadilan: “Tidak ada kesalahan dalam tindakan yang saya ambil.”

Tim pembelanya berpendapat bahwa, karena anatomi pasien, terdapat risiko bahwa prosedur yang dilakukan tidak akan memakan waktu lama atau kurang dari rata-rata.

Dr Soylemez juga membantah membuat komitmen khusus kepada pasien mengenai panjang atau ketebalan dan membantah tuduhan bahwa penis Turkmenistan menyusut setelah operasi.

Pembela berpendapat bahwa klaim kompensasi Turkmenistan berlebihan, dan mencirikannya sebagai upaya pengayaan yang tidak adil.

Dokumen tersebut menyatakan: “Penggugat menerima tagihan dalam jumlah besar dari dokter lain. Mengklaim biaya-biaya ini sebagai kompensasi material atas perawatan Anda adalah tindakan yang tidak masuk akal, bertujuan untuk memperkaya diri secara tidak adil, dan tidak dapat diterima. Hingga berita ini ditulis, kasus ini masih berjalan. Diagnosis kanker paru-paru lebih cepat dan akurat dengan EBUS! Kanker paru merupakan masalah kesehatan yang serius dan merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui di Indonesia. dianrakyat.co.id.co.id 17 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D