0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kelopak bunga berwarna putih terpampang di depan boarding Stasiun Bekasi. Di sebelah kuburan ada gambar kuburan karton.

Hal itu terlihat pada foto yang diunggah di akun X @PenerbangRoket sebagai tindakan penanggulangan karena lift Stasiun Bekasi sudah tidak beroperasi selama 100 hari terakhir.

“Bismillah hari 100 #100EscalatorDeathDay,” tulis pengunggah pada caption fotonya, Rabu, 31 Januari 2024.

Dalam catatan itu, pemilik akun mengunggah keluhannya soal “matinya” KA Bekasi.

“Saya ikut berbela sungkawa atas meninggalnya eskalator di Stasiun Bekasi, warga Bekasi,” demikian bunyi tulisan di karangan bunga tersebut.

Sementara itu, ada keterangan tertulis di batu nisan kuburan palsu yang di tengahnya terdapat bunga.

“RIP (beristirahat dalam damai) Eskalator Stasiun Bekasi Lahir: 2022 Meninggal: Oktober 2023.”

Bak kuburan sungguhan, beberapa peserta kereta menyempatkan diri berfoto saat salat. Seperti penggali kubur.

Tak hanya itu, ada beberapa netizen yang mengubah gambar eskalator Stasiun Bekasi ala kartu kredit.

Ini bukan postingan pertama tentang deadlifting. Dulu, eskalator yang tidak terawat menjadi topik perbincangan sehari-hari. Bahkan, tagar #100EscalatorDeathDays menjadi trending topic di X.

Menyadari isu eskalator mati ramai diperbincangkan, Kereta Api Indonesia (KAI) mengeluarkan penjelasan dan permintaan maaf.

Hal itu disampaikan melalui akun resmi X PT KAI @CommuterLine. Berdasarkan informasi yang dihimpun, KAI terus menjalin kerja sama dengan instansi terkait untuk ditindaklanjuti.

“Selamat malam. Mengenai eskalator di pintu utara Stasiun Bekasi, kami terus menghubungi DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian) @perketaapian untuk mendapatkan bantuan.”

KAI juga meminta pengguna kereta api untuk menggunakan fasilitas lain, seperti eskalator dan lift.

“Bagi penumpang Commuterline, harap menggunakan metode akses alternatif seperti eskalator dan elevator yang beroperasi selama perbaikan eskalator. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih.”

Pernyataan KAI pun menyedot perhatian netizen. Ada yang mengatakan selama ini yang terjadi hanyalah kerja sama.

“Sepertinya komunikasi terus menerus dari kemarin,” tulis warganet.

“Apakah serikat pekerja menggunakan surat merpati?”

Jadi di jejaring sosial Bekasi, beberapa netizen juga mengulas kinerja stasiun lain.

“Klender sama Jatinegara juga haha, tower Jatinegara 1-2 lift + eskalator tidak berfungsi. Gila, penumpang di depan hilang. Saya mau bangun gedung 2 lantai tapi tempatnya rusak, kaget. “Sebenarnya di gedung Tambun baru sudah tidak tersedia lagi eskalator yang dijadikan stasiun,” kata X.

Netizen juga menunjukkan bahwa area yang bermasalah bukan hanya eskalator tetapi juga lift.

Keretamu juga berkali-kali berhenti, orang yang masuk ke Stasiun Bekasi percaya membawa jenazah sendiri. Ada yang membawa koper, kotak, bahkan tas berat. Stasiun itu tempat jalan kaki, jadi pemeliharaannya harus cepat dan transparan. “Sebaliknya, eskalator rusak lebih dari 100 hari.

Ada juga faktor yang mempengaruhi kepentingan penumpang yang rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.

“Seringkali lagu lama menjelaskan bahwa 100 hari itu tiga bulan 10 hari, itu waktu yang cukup. Tenang saja, kalau ada lansia atau difabel yang butuh eskalator, apakah diminta berkeliling? “Saat ini KAI selalu mengkampanyekan ‘Angkutan Umum Ramah Disabilitas’ ayo,” tulis salah satu warganet.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D