0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

Jember – Viral di media sosial sebuah video memperlihatkan peristiwa penganiayaan yang melibatkan seorang siswa MTs di Kabupaten, Jawa Timur.

Video kekerasan tersebut berdurasi 52 detik. Dalam video tersebut terdapat adegan korban dipukuli oleh dua orang temannya. Satu orang sibuk merekam bagaimana kejadian itu terjadi, dan banyak lainnya yang diam dan menyaksikan kekerasan tersebut.

Korban konflik tersebut rupanya adalah para pelajar yang mengenakan pakaian berwarna putih berlambang salah satu MTs di Kecamatan Ajung. Sedangkan sang aktor mengenakan jaket berlogo akademi pencak silat.

Makna kata yang tertulis dalam video tersebut tidak jelas karena bahasa Madura tercampur dengan kosakata lokal. Namun sepertinya diucapkan dengan suara lantang, seolah-olah merupakan ungkapan kemarahan orang beriman.

Pelaku terus mencambuk korban dengan tangan dan menendang bagian badan dan wajah. Meski korban tampak ketakutan dan kesulitan mengatasi rasa sakitnya.

Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan banyak orang yang melakukan kejahatan tersebut dan para saksi yang melihat kejadian tersebut. Polisi menangkap dua orang lainnya dan menahan mereka.

Kasatreskrim Polres Jember, AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama mengatakan, kejadian itu terjadi hari ini, Senin, 7 Agustus 2023. Pihaknya langsung mengajukan kasus tersebut.

“Memang benar kami berhasil melakukannya. “Kami juga telah menangkap pelaku kejahatan tersebut,” ujarnya saat menjawab pertanyaan wartawan di Mapolres Jember.

Dia mengatakan, penyidik ​​masih mengumpulkan keterangan dari tersangka, korban, dan saksi. Penanganan kasus ini unik karena melibatkan anak di bawah umur.

“Sejak usianya masih muda, Departemen Perempuan dan Anak sedang menangani kasusnya,” kata Dika.

Saat ini, belum bisa dijelaskan alasan dugaan penggunaan kekerasan terhadap korban.

Meski terus beredar kabar bahwa tersangka memiliki reputasi sebagai siswa yang rajin bekerja dan menimbulkan konflik di lingkungan sekolahnya. Padahal, tersangka diketahui merupakan sosok yang mendorong siswa lain untuk menunjukkan ketidakjujuran.

“Dia sangat kejam di sekolah. Suatu ketika dia mengajak teman-temannya untuk mabuk. Jika tidak mau datang, temannya diancam dan dianiaya. Makanya anaknya juga tidak datang, malah sekarang dia bilang tidak sekolah, kata salah satu siswa yang masih satu sekolah dengan tersangka.  Polisi di Jakarta Selatan diminta menindaklanjuti kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa senior Sekolah Tebet. Kuasa hukum siswa SMA Tebet, Hamonangan Selatan, mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 11 Oktober 2024. Kedatangannya untuk menanyakan dugaan dianrakyat.co.id.co.id 12 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D