0 0
Read Time:2 Minute, 12 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kabar pemecatan 249 tenaga kesehatan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur tersebar di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di Internet pada Kamis, 11 April 2024.

Para pekerja kesehatan non-pemerintah (ASN) mengadakan aksi unjuk rasa dan unjuk rasa menuntut kenaikan upah.

Sebelumnya, mereka hanya menerima gaji bulanan sebesar Rp400.000 hingga 600.000,- tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pada aksi unjuk rasa 12 Februari 2024, juga dimintakan perpanjangan peraturan kerja (SPK).

Nakes non-ASN menyerang Kantor Bupati Manggarai dan juga menuntut penambahan kuota pegawai pemerintah dan izin kerja (PPPK) pada tahun 2024.

Sayangnya, alih-alih menaikkan gaji ASN, Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit malah memilih memberhentikan 249 ASN.

Hal ini pun menuai reaksi dari netizen, dan salah satu yang angkat bicara mengenai isu ini adalah Tretan Muslim yang legendaris.

Dalam postingan di akun Instagram pribadinya, Tretan Muslim menceritakan pengalamannya sebagai seorang tenaga kesehatan yang pekerjaannya sangat berat.

“Saat saya bekerja sebagai perawat, saya bangun jam 4 pagi, membersihkan luka, memberikan cairan infus, dan melakukan CPR pada pasien. Selama COVID, saudara laki-laki saya hanya membawa pasien yang meninggal untuk mengangkut jenazah korban Covid. Mengenakan rompi keselamatan karena tidak tersedia bahan berbahaya A, banyak “perawat yang pekerjaannya sangat sulit di bidang ini,” kata Tretan Muslim, seperti dilansir Health dianrakyat.co.id pada Jumat, 12 April 2024.

Tretan juga mengungkapkan keterkejutannya atas rendahnya gaji tenaga kesehatan non-ASN di saat pekerjaan mereka sangat sulit.

“Tapi saya heran kenapa tidak ada yang memperjuangkan gajinya terlebih dahulu. Di luar negeri gaji perawat sampai 50 juta, di sini dapat 400 ribu, makan mie gacoan saja tidak cukup. Mungkin yang lain jumlahnya lebih sedikit,” katanya.

“Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan tenaga kesehatan. Perawat, bidan dan lainnya berada di garda terdepan dalam menangani pasien,” kata Tretan Muslim.

Menyusul kabar pemecatan 249 tenaga kesehatan, banyak warganet yang menyambangi Instagram pribadi Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit.

Postingan terakhir Herybertus tentang ucapan Idul Fitri telah dinonaktifkan. Namun di postingan lainnya, netizen tetap meninggalkan komentar negatif.

“Sibuk ngambil foto,” kata warganet.

“Sungguh penuh kebencian.”

“Menunggu klarifikasi.”

“Menjijikkan,” komentar netizen lainnya.

Selain Instagram, story ini juga muncul di Twitter, X atau

“Kesehatan tenaga kesehatan kita masih kurang dihargai. Padahal menurut sebuah penelitian, keberhasilan pembangunan kesehatan 80 persen ditentukan oleh sumber daya orang yang sehat,” kata pengguna X.

“Sayangnya, orang macam apa yang seperti itu! Siapa pun yang meminta kekuasaan pada akhirnya akan dianiaya!”

Pengguna berikutnya

“Ada juga soal hak dan tanggung jawab Pak Bupati. Tenaga kesehatan ini berhak menjalankan tugasnya karena haknya dibayar 400.000 hingga 600.000 per bulan. Apa yang ingin kamu makan? Botol infusnya? Meskipun harga Anda sama, Anda tahu bahwa memang seharusnya demikian.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D