0 0
Read Time:1 Minute, 0 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru menegaskan bahwa vaping bukanlah alternatif rokok yang sehat. Studi terbaru ini menunjukkan bahwa vaping atau penggunaan rokok elektrik dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

“Penelitian menemukan hubungan antara rokok elektrik dan efek buruknya serta menunjukkan bahwa (rokok elektrik) mungkin tidak seaman yang kita duga,” kata Dr. Yakubu Ben-Alhassan, kepala tim peneliti MedStar Health, seperti dilaporkan Mail Online.

Sekitar 175.000 orang dewasa di Amerika Serikat berpartisipasi dalam penelitian terbaru ini. Sebuah penelitian selama empat tahun menemukan bahwa orang yang menggunakan rokok elektrik atau alat penguap memiliki risiko 19 persen lebih tinggi terkena serangan jantung.

Hasil yang dipresentasikan pada konferensi ilmiah tahunan American College of Cardiology dinilai sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, saat ini banyak anak muda yang menggunakan vape. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa meskipun vaping dilarang untuk anak di bawah usia 18 tahun, satu dari lima anak telah mencobanya.

“Penting untuk mempertimbangkan dampak (rokok elektrik) terhadap kesehatan Anda, terutama kesehatan jantung,” kata Dr. Ben-Alhassan.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vaping dapat secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung dengan fraksi ejeksi yang diawetkan, atau HFpEF. HFpEF adalah suatu kondisi di mana otot jantung menjadi kaku dan tidak mampu terisi darah dengan baik di antara kontraksi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D