dianrakyat.co.id, Jakarta – Pemerintah resmi menerbitkan Sukuk Surat Berharga Negara (SBSN) kedua tahun ini, yakni Sukuk Tabungan seri ST012. ST012 menawarkan dua jenis produk. Pertama, ST012-T2 dengan jangka waktu dua tahun dan imbal hasil (kupon) minimal 6,40% per tahun. Kedua, ST012-T4 dengan masa sewa empat tahun dan imbal hasil (kupon) minimal 6,55% per tahun.
Seperti pendahulunya yakni ST010 dan ST011 yang jatuh tempo pada tahun 2023, Sukuk Tabungan ST012 juga memiliki imbal hasil mengambang. Artinya, jika Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga, maka imbal hasil ST012 juga akan meningkat.
Direktur Pemasaran Bibit.id Angie Anandita Tjhatra menjelaskan di tengah tren kenaikan suku bunga, BI kini menaikkan suku bunga April 2024 dari 6% menjadi 6,25%, investasi pada produk SBN floor floating seperti ST012 bisa semakin menguntungkan. bagi investor. Sebab, ada kemungkinan imbal hasil meningkat jika BI kembali menaikkan suku bunga.
“Sebaliknya, jika target suku bunga BI turun, maka imbal hasil ST012 tidak akan turun dan tetap berada dalam kisaran imbal hasil minimum, yakni 6,40% per tahun untuk ST012-T2 dan 6,55% per tahun untuk ST012-T4,” ujarnya. jelasnya pada Selasa (30/4/2024).
Minimal pembelian ST012-T2 adalah Rp 1 juta kelipatan Rp 1 juta maksimal Rp 5 miliar, sedangkan minimal pembelian ST012-T4 adalah Rp 1 juta dan kelipatan ‘Rp 1 juta maksimal Rp 10 miliar. . .
“Selain dijamin 100% oleh negara, ST012 juga merupakan produk syariah yang diawasi Dewan Syariah Nasional MUI. Dibandingkan simpanan yang kena pajak 20%, pajak yang dipungut di ST012 hanya 10%. Dari segi imbal hasil, ST012 khususnya imbal hasil sewa 4 tahun sebesar 6,55% p.a merupakan ST dengan imbal hasil tertinggi dalam 3 tahun terakhir,” ujarnya Angie Anandita Tjhatra.
ST012-T2 dan ST012-T4 dianggap sebagai alternatif pendapatan pasif yang aman dan menarik dalam jangka menengah. Sebab, pengembalian ST012 akan dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulannya dan pengembalian (kupon) ST012 pertama akan diterima pada tanggal 10 Juli 2024 (kupon panjang).
ST012 juga dapat dikreditkan hingga 50% sebelum jatuh tempo pada periode pelunasan awal. Pembiayaan ST012-T2 dapat dilunasi hingga 50% setelah satu tahun (periode early redemption 25 April s/d 5 Mei 2025), sedangkan ST012-T4 dapat dilunasi hingga 50% setelah dua tahun (early redemption period). 24 April hingga 4 Mei 2026).
Sebagai mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara (SBN), Bibit.id senantiasa memberikan kesadaran dan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang manfaat berinvestasi pada instrumen SBN, termasuk ST012, dengan tujuan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperkuat pasar keuangan nasional.
Angie mengatakan, setidaknya ada tiga alasan masyarakat Indonesia memilih Bibit sebagai mitra investasinya.
Pertama, Bibit merupakan mitra distribusi (midis) yang reputasi dan rekam jejaknya sudah teruji dan dipercaya masyarakat Indonesia. Pada Desember 2023, Bibit mendapatkan empat penghargaan bergengsi dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Keempat penghargaan tersebut antara lain Mitra Distribusi Pemerintah Ritel (SUN) (Midis) Terbaik 2022, Pengamanan Syariah Pemerintah Ritel (SBSN) Terbaik Midis 2022 dan 2023 kategori Fintech dan Sun Midis Fintech Ritel Terbaik dan Bisnis Terorganisir melalui Sistem kategori elektronik tahun 2023.
Bibit juga rutin menjadi midis di sektor fintech yang mencatatkan penjualan terbanyak di berbagai seri SBN hingga tahun 2022.
Kedua, dari segi keuntungan bagi investor, Bibit menawarkan promosi berupa return yang menarik. Investor yang membeli ST012 sebelum periode 26 April hingga 12 Mei 2024 bisa mendapatkan bonus tunai yang sangat besar hingga Rp 30 juta. Sedangkan investor yang membeli ST012 pada periode 13-29 Mei 2024 bisa mendapatkan uang tunai sebanyak-banyaknya Rp 20 juta.
Ketiga, dari segi kenyamanan, investor dapat membeli ST012 24/7 menggunakan smartphone miliknya. Pengguna cukup mengklik ikon atau banner “Jaminan Negara (SBN)” di halaman depan aplikasi dan website Bibit.
Dalam hal ini Bibit menggandeng Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan rekening reksa dana investor SBN. Kemudian, setelah investor melakukan pembayaran transaksi SBN, investor akan mendapatkan bukti transaksi berupa Bukti Pendapatan Provinsi (BPN).
Di BPN memuat Nomor Penerimaan Negara (NTPN) yang otomatis diterbitkan negara dan menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.
“Terakhir, perlu dicatat bahwa tidak ada biaya apapun yang dibeli dengan ST012 di Bibit. Setiap struk bulan otomatis disetorkan ke RDN Wallet sehingga pengguna dapat dengan mudah berinvestasi kembali,” pungkas Angie.