0 0
Read Time:1 Minute, 35 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Untuk mendapatkan berat badan ideal, Anda tidak perlu melakukan pola makan yang berbeda-beda. Ahli gizi masyarakat Dr Tan Shot Yen mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi yang cukup dan kualitas yang baik sudah cukup.

Tan menjelaskan, makan teratur tiga kali sehari mirip dengan puasa intermiten.

“Misalnya sarapan jam berapa? Jam setengah delapan, baru berangkat ke kantor jam 6. Iya, bangun pagi dan sarapan ya. Lalu makan siangnya, rutin. Jam 12.00, 01:00 Lalu makan malam, setelah salat magrib dan jangan makan lagi sampai besok pagi, tidak puasa berselang katanya dalam podcast “Kemencast #63 – Benar makanan berdasarkan umur” di Jakarta, Kamis, dilansir Antara?

Puasa intermiten adalah puasa dengan durasi tertentu, misalnya 12 hingga 16 jam, yang populer di luar negeri.

Menurut Tan, seseorang harus mengetahui apa yang dibutuhkan tubuh. Yang sering menjadi masalah, kata Tan, adalah kebiasaan makan. Faktanya, banyak anak yang lebih mengutamakan camilan dibandingkan makan utama.

Sementara kebutuhan tubuh, kata dia, terlihat dari konsep Isi Piringku yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam isi piring saya digambarkan bahwa 50 persen porsi makan seseorang terdiri dari sayur dan buah, kemudian 50 persen sisanya adalah karbohidrat dan protein.

Konsep Fill My Plate juga menekankan pada pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak. Menurutnya, konsep ini bisa dijadikan pedoman dalam makan, bahkan bagi individu yang sudah lanjut usia. 

 

Pada saat yang sama, Tan juga menjelaskan empat pilar pola makan seimbang, yaitu mengonsumsi makanan yang bervariasi, kemudian berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang cukup. Selain itu, penting juga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk mengonsumsi makanan bersih dan sehat serta rutin memeriksakan berat badan.

Menurutnya, olahraga yang cukup penting untuk menjaga sensitivitas insulin sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Yang paling penting, kata dia, adalah konsisten menjalani pola hidup sehat.

“Nah, persoalannya masyarakat yang mengikuti gaya hidup, kalau tidak bisa melihat hasilnya, mereka hanya melihatnya sebagai penyiksaan, penutupan, tentu tidak akan berhasil,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D