0 0
Read Time:1 Minute, 38 Second

BRUSSELS – Uni Eropa (UE) telah meningkatkan ekstraksi gas alam dari fasilitas penyimpanan gasnya, mengutip data infrastruktur gas Eropa. Volume penyimpanan gas UE dilaporkan turun sekitar 19% dari akhir September hingga pertengahan Desember, penurunan tercepat sejak krisis energi tahun 2021.

Sementara itu, pada periode yang sama dua tahun sebelumnya, kapasitas penyimpanan gas hanya mengalami penurunan satu digit. Tingkat penyimpanan di UE saat ini mencapai 75%, naik dari hampir 90% pada tahun lalu.

Analis Financial Times mengaitkan cuaca yang lebih dingin dengan meningkatnya permintaan dan berkurangnya impor gas alam.

Natasha Fielding dari lembaga harga Argus Media mengatakan: “Eropa harus lebih bergantung pada kapasitas penyimpanan bawah tanah pada musim dingin ini dibandingkan dua tahun terakhir untuk mengimbangi penurunan impor LNG dan memenuhi permintaan yang terus meningkat.”

Para ahli memperingatkan bahwa mengisi kembali persediaan selama musim dingin dapat mempersulit pasokan tahun depan. Apalagi mengingat harga bahan bakar untuk pengiriman musim panas mendatang sudah lebih tinggi dibandingkan musim dingin mendatang.

Sebagian besar mengaitkan tren kenaikan harga ini dengan kekhawatiran mengenai pasokan gas di masa depan dari dua pemasok utama LNG UE, Amerika Serikat dan Qatar. Presiden terpilih AS Donald Trump sebelumnya memperingatkan Brussels bahwa Washington dapat mengenakan tarif terhadap pasokan minyak dan gas ke UE jika blok tersebut tidak melakukan pembelian minyak dan gas AS secara “signifikan”.

Sementara itu, Qatar pada awal pekan lalu memperingatkan bahwa mereka dapat memutus pasokan LNG ke UE jika negara-negara anggotanya meloloskan undang-undang karbon baru yang mengenakan denda besar pada perusahaan yang tidak mematuhinya.

Bukan rahasia lagi bahwa Brussel memprioritaskan untuk mengakhiri ketergantungannya pada energi Rusia yang lebih murah seiring dengan meningkatnya konflik di Ukraina pada tahun 2022 dan UE menjadi semakin bergantung pada impor LNG yang lebih mahal. Ketika beberapa negara UE terus bergantung pada gas Rusia, banyak negara yang secara sukarela menghentikan impor.

Sebelumnya, Rusia merupakan pemasok gas alam terbesar di UE, menyumbang sekitar 40% impor gas alamnya. Tahun ini, porsi impor gas alam Rusia dari UE tetap berada di kisaran 5%.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D