0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

dianrakyat.co.id, DEPOK – Universitas Muhammad Jakarta (UMJ) bersama Dinas Pendidikan Kota Depok menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan bagi guru sekolah dasar. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memahami dan menyikapi kebutuhan anak berkebutuhan khusus.

Pada tahun 2024, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Cherijah Auria membuka sosialisasi dan pembukaan program pelatihan dan pendampingan guru pendidikan khusus untuk guru sekolah dasar di wilayah Kabupaten Depok. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Dr. Suharsiwi, dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan didanai oleh dana hibah Program Pelatihan dan Pendampingan Guru Sekolah Dasar Inklusi Depok. Merupakan hibah dari Departemen Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Perasuransian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh SS, MM, Syahril Simamora, Kepala Bagian Kurikulum dan Evaluasi Sekolah Dasar (KAS) dari Badan Pengembangan SD Kementerian Pendidikan, dan kepala sekolah dari 11 SD Negeri Model Inklusif di 11 wilayah. Kota depok. “Sebanyak 11 SD model inklusif merupakan SD tambahan bagi orang tua untuk mendaftarkan anak berkebutuhan khusus, SD tersebut memiliki fasilitas dan layanan berkebutuhan khusus,” kata Siahril dalam siaran pers.

Meski model SD inklusif menjadi acuan ABK, namun sekolah terdekat juga menerima ABK, dan rata-rata kepala sekolah SD Negeri Depok pada PPDB 2024 tidak menampik kehadiran siswa ABK di sekolah. Menurut Syahril, hal ini merupakan hasil dari program pelatihan jangka panjang pelayanan ABK bagi sekolah tenaga pengajar di Kota Depok.

“Namun masih banyak ruang untuk perbaikan dalam implementasinya, dan kemitraan dengan UMJ akan membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan Kota Depok,” ujarnya.

Selanjutnya pengelola pelayanan Suharsiwi menjelaskan tujuan yang diharapkan dalam program pemberdayaan berbasis masyarakat, pertama, guru dapat memahami ciri-ciri ABK secara fisik, psikis, metode pembelajaran, kendala dan kelebihannya. Kedua, guru dapat memahami adaptasi kurikulum dan mengembangkannya untuk program ABK di kelas.

“Guru memahami awal mula ABK di sekolah yang benar,” kata Suharsivi. Aspek pengelolaan manajemen sekolah untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pelayanan ABK di sekolah; Tentang jasa manajemen, kurikulum, pelatihan, bahan kajian dan laporan.

Suharsivi juga membeberkan nama-nama pelatih yang akan mengikuti program tersebut selama 4 bulan ke depan:

1. Ruwina Abdul Karim, Ph.D, Penawar Special Learning Center and Clinic, Malaysia, memaparkan teori dan praktik tentang karakteristik anak berkebutuhan khusus dan intervensi dini pada anak berkebutuhan khusus.

2. Leliana Lianty, S.Pd. , M.Pd., beliau memaparkan teori dan praktik adaptasi kurikulum bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah.

3. Dr. Veni Savitri Pandya, Psikolog MC, Mempresentasikan Materi: Membangun Komunikasi Positif dengan Orang Tua.

4. Dr. Suharsiwi, M.Pd, Memberikan materi : Manajemen Pendidikan Inklusif.

Pengelola layanan pendidikan berharap acara ini sukses dan kerjasama dengan UMJ tetap terjalin.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D