0 0
Read Time:2 Minute, 40 Second

Bandung  –  Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD) menggelar Malam Puncak Perayaan Hari Santri Tahun 2023 dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Gedung Anwar Musaddad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023). 

Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya merupakan perayaan yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.

Malam puncak perayaan ini dimeriahkan dengan pembacaan Sholawat, Mahalul Qiyam, dan Tabligh Akbar bersama Dr. KH. Yayan Mulyana, M.Ag. 

Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., menegaskan, perayaan Hari Santri merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas jasa dan perjuangan para santri dalam memperjuangkan negara Indonesia.

“Kami berbahagia karena perayaan Hari Santri berlangsung meriah dan sukses. Kami berharap ini bukan sekedar formalitas saja. Ini merupakan kesempatan untuk mengenang kembali jasa-jasa para santri yang telah berjuang untuk negara Indonesia yang kita cintai. Di atas segalanya , Hari Santri mungkin akan berakhir besok, namun semangat santri akan selalu menyertai kita semua.”

Dalam konteks kampus, Prof. Rosihon Anwar menjelaskan, “Kita semua santri dan memiliki jiwa santri yang bercirikan kebebasan, keterbukaan, inovasi, kreativitas, dan semangat untuk mengatasi segala tantangan. Ini merupakan wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.”

Ketua Pelaksana Peringatan HSN (2023) dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A., menjelaskan, peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Tema peringatan Hari Santri Tahun 2023, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama, adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Tema ini bertujuan untuk merayakan semangat dan dedikasi siswa sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan melawan kesalahpahaman, ketidaktahuan dan keterbelakangan.

Prof. Husnul Qodim menambahkan, “Makna jihad telah berubah sesuai dengan masa-masa sulit. Jihad tidak lagi terkait dengan perang fisik, namun sudah menjadi perjuangan intelektual yang penuh dengan cinta.”

Santri dianggap sebagai garda depan dalam memerangi kesalahpahaman dan ketidaktahuan. Mereka adalah pejuang ilmiah yang gigih dalam mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan.

Dalam tradisi Islam, jihad intelektual digunakan untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian dan pengetahuan. Siswa sekolah asrama Muslim dianggap sebagai contoh utama dalam melakukan jihad tersebut, menggunakan buku sebagai senjata dan pena sebagai sarana untuk menyebarkan pengetahuan.

Selain itu, pelaksanaan Hari Santri juga mencakup diskusi, seminar, dan pameran yang fokus pada kontribusi santri di tanah air. Malam puncak peringatan Hari Santri ini juga diperingati bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi, antara lain pembacaan doa, Mahalul Qiyam, dan Tabligh Akbar.

Sahra Natasya, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab, mengungkapkan antusiasmenya terhadap peringatan HSN 2023, dan menggambarkannya sebagai pengalaman istimewa. Ia berharap peringatan hari Santri terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.

Malam puncak perayaan Hari Santri Tahun 2023 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dihadiri oleh berbagai pihak penting antara lain pimpinan universitas, dekan, dosen, mahasiswa, alumni dan pihak terkait. Perayaan ini merupakan wujud nyata semangat jihad para santri untuk mendukung pembangunan Indonesia. (CGPT) Top Trending: 20 Peringatan Jayabaya Tentang Kiamat, Profil Dalang Konten Aliran Sesat Artikel tentang 20 Peringatan Jayabaya Tentang Kiamat yang Dimulai di Depan Mata Anda menarik perhatian pembaca hingga menjadi yang pertama populer 2 Maret 2024 LANGSUNG bersama. .id pada tanggal 3 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D