0 0
Read Time:2 Minute, 17 Second

dianrakyat.co.id – Tim Pengabdian Masyarakat (Pengma) Universitas Indonesia (UI) menggelar kegiatan edukasi kesehatan kepada anak-anak Badui. Acara tersebut diadakan di desa Siboleger, Banten. Tim tersebut terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dari Fakultas Keperawatan (FIK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dengan dukungan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI. 

Sekitar 20 anak Badui diberikan edukasi Kesehatan Gigi, Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta diperkenalkan dengan Pancasila. Pertemuan tersebut berlangsung selama tiga hari terhitung tanggal 26 Juni hingga 29 Juni 2024. Anak-anak diajarkan cara menyikat gigi yang benar dan PHBS. Tujuannya untuk melindungi kebersihan mulut anak dan mencegah penyakit. 

Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPPM UI La Ode Abdulrahman mengatakan, mengenalkan anak dalam menyikat gigi sangatlah penting. Diharapkan dengan perawatan gigi dan mulut yang sehat, anak dapat terhindar dari penyakit lainnya.

“Tim pengabdian masyarakat BEM FIK dan FKG UI memberikan edukasi dan praktik kepada anak-anak tentang cara menyikat gigi yang benar dan benar. “Prinsipnya, anak-anak paham bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya, 1 Juli 2024.

Pengajaran tentang kebersihan gigi dan mulut dilakukan dengan bantuan cerita-cerita berbahasa Sunda yang disampaikan oleh masyarakat Badu. Selain itu, anak-anak dikenalkan dengan lagu kebangsaan dan lagu Indonesia Raya. 

“Kami juga mengenalkan anak pada nasionalisme. “Mereka akan diajarkan lagu kebangsaan dan Indonesia Raya,” ujarnya.

Anak-anak Abhi Badu antusias menyimak edukasi yang diberikan oleh BEM FKG dan Tim Pengabdian Masyarakat FIK UI. Apalagi di hari ketiga, pihak Children’s Center diajak meninggalkan Badawa di kawasan Monas, Jakarta. Di sini, anak-anak belajar tentang sejarah Indonesia sejak kemerdekaan hingga pra kemerdekaan.

“Anak laki-laki itu tampak sangat bahagia. Mereka hangat dan ceria saat mengunjungi Monas. “Kami berharap semakin banyak anak Badu yang mengikuti acara ini,” kata Project Manager Badu Nyarita 2024 Esty Maia.

Harapan serupa juga diungkapkan oleh pejabat dari desa Badui Kanekes, pusat pemerintahan Sarpin. Ia mengapresiasi kegiatan kelompok pengabdian masyarakat UI Badui Nyarita 2024. Menurutnya, pendidikan seperti ini sangat penting dan perlu bagi anak-anak Badu.

“Kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat Badui karena mereka tidak dilatih secara formal. Jadi memang mereka tidak menikmati pendidikan formal, namun dengan adanya kegiatan seperti itu pasti berdampak positif bagi anak dan membuka wawasannya. “Harapannya melalui kegiatan seperti ini anak-anak dapat belajar tentang pentingnya kesehatan sehingga terinformasi tentang PHBS,” ujarnya.

Melalui edukasi yang diberikan Tim Pengmas UI, anak-anak Badu belajar tentang perkembangan di luar. Mereka juga memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kewarganegaraan juga dipandang penting dan dapat meningkatkan nasionalisme.

“Dalam PPKN, anak-anak juga belajar bernyanyi bersama. Hal ini sedikit membuka wawasan anak-anak. “Menurut saya itu luar biasa,” tutupnya.

Baca artikel menarik dianrakyat.co.id Education lainnya di link ini. Mahasiswa ITB STIKOM Bali membuat mesin pemetik jeruk dengan teknologi kecerdasan buatan. dianrakyat.co.id.co.id 11 September 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D