JAKARTA – Uangku, platform pembayaran digital yang telah melayani masyarakat Indonesia selama lebih dari satu dekade, mengumumkan akan menutup layanannya pada 29 November 2024.
Karena Uangku telah menjadi bagian dari lanskap pembayaran digital di Indonesia, keputusan ini tentu saja mengejutkan banyak orang.
Perjalanan Uangku di Indonesia dimulai pada tahun 2014, ketika Uangku bergabung dengan industri dompet digital Indonesia sebagai salah satu pemain awal.
Uwangu terintegrasi erat dengan ekosistem Smartfren sehingga memungkinkan pengguna melakukan pembayaran di berbagai merchant yang terkait dengan Smartfren.
Uangku menawarkan fungsi dompet digital dasar kepada pedagang seperti melakukan pembayaran, membeli pulsa dan paket data, serta mentransfer saldo antar pengguna.
Uangku beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dengan pemain besar seperti GoPay, OVO, Dana dan LinkAja.
Persaingan yang ketat ini mungkin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan penutupan
Melayani.
Aturan Pengakhiran Layanan dan Keseimbangan Pengguna Uangku mengumumkan prosedur penghentian layanan terstruktur:
● Penarikan Saldo: Pengguna dihimbau untuk segera menggunakan saldonya atau melakukan penarikan melalui aplikasi Uangku sebelum tanggal 29 November 2024.
● Transfer ke Balai Warisan: Setelah penutupan, sisa saldo akan ditransfer ke Balai Warisan. Pengguna masih dapat menarik saldo dengan mengajukan permohonan di Heritage Hall.
Penghentian layanan Uangku merupakan cerminan dinamika industri pembayaran digital
Akan terus berkembang.
Dominasi pemain besar dengan ekosistem yang luas membuat pemain kecil sulit bersaing.
Industri pembayaran digital memerlukan investasi besar dalam pengembangan teknologi, pemasaran, dan akuisisi pengguna.
Penghentian layanan Uangku mungkin berdampak pada sebagian pengguna yang masih mengandalkan platform, terutama mereka yang sudah terbiasa bertransaksi dengan merchant Smartfren.
Namun, dengan banyaknya platform pembayaran digital, hal ini sudah bisa diduga
Dampaknya akan kecil.