JAKARTA – PT Bukalapak .com Tbk menjelaskan, keputusan penutupan layanan pasar yang menjual produk fisik seperti barang elektronik, gadget, pakaian telah dipertimbangkan secara matang. Proses dekomisioning produk fisik akan dilakukan secara bertahap dan dimulai pada Februari 2025.
“Sebagai tindak lanjut dari rencana aksi korporasi kami – penghentian penjualan produk fisik – kami terus mengkaji prospek beberapa bidang bisnis Perseroan. Aplikasi dan website Bukalapak “Perusahaan (Aplikasi dan Situs Web Bulakapak),” jelasnya. Manajemen Bukalapak dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bukalapak menjelaskan, perubahan ini merupakan langkah penting untuk fokus pada lini bisnis yang sudah berkembang dan lebih berkembang. Bukalapak mengaku melakukan yang terbaik, namun lini produk fisik bisnis Aplikasi dan Website Bukalapak terus menunjukkan penurunan.
“Kontribusi terhadap pendapatan dan pertumbuhan mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir karena perubahan dinamika pasar dan tantangan industri. Di sisi lain, biaya operasional lini bisnis ini terus menunjukkan peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Selain itu, aplikasi dan website Bukalapak, serta aplikasi dan website Marketplace lainnya milik Perseroan dan Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh pengguna dan pengguna layanan utama lainnya, termasuk produk virtual, game, dan investasi.
Pengakhiran: Bukalapak menyadari bahwa penghentian layanan penjualan produk fisik akan berdampak pada banyak karyawan di seluruh ekosistem bisnis Perusahaan. Artinya, karyawan Bukalapak bisa saja dipecat atau diberhentikan, meski pihak manajemen memastikan mereka memenuhi seluruh kewajibannya.
“Dalam pelaksanaannya, Perseroan akan memastikan seluruh hak dan kompensasi karyawan yang terkena dampak terpenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelasnya.
Manajemen Perseroan meyakini dengan fokus pada layanan produk virtual dan lini bisnis yang dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, Perseroan dapat memperkuat posisinya di ekosistem digital dan memberikan layanan terbaik kepada konsumen.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk tetap relevan dan kompetitif di industri untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan Perseroan, khususnya pemegang saham Perseroan,” jelasnya.