0 0
Read Time:1 Minute, 20 Second

LONDON – Banyak titik panas atau Hot Spot yang muncul di seluruh dunia, belum diketahui secara pasti alasan kemunculannya berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan.

Seperti dilansir earth.com (1/12/2024), dunia mengalami rekor tahun terpanas pada tahun 2023, dengan suhu maksimum 2,12 derajat Fahrenheit di atas rata-rata abad ke-20, lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang tercatat pada tahun 2016.

Dekade terpanas yang pernah tercatat terjadi dalam satu dekade terakhir. Karena tahun 2024 sudah mencatat suhu terpanas dan hari terpanas yang pernah ada, tahun ini akan mencatat rekor mengkhawatirkan lainnya.

Beberapa wilayah mengalami gelombang panas lebih sering daripada yang bisa diprediksi atau dijelaskan oleh model pemanasan global mana pun.

Dalam sebuah studi baru, para peneliti telah membuat peta global pertama mengenai wilayah yang mengalami pemanasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menunjukkan setiap benua kecuali Antartika sebagai titik panas.

Dalam beberapa tahun terakhir, gelombang panas ini telah menyebabkan puluhan ribu kematian, menghancurkan tanaman dan hutan, serta memicu kebakaran hutan yang dahsyat.

“Besar dan tiba-tibanya krisis regional yang baru-baru ini memecahkan rekor pertama telah menimbulkan pertanyaan mengenai jumlah model iklim yang dapat memberikan perkiraan masuk akal mengenai hubungan antara pemanasan global dan risiko iklim regional,” kata para peneliti.

“Ini adalah kondisi ekstrem yang disebabkan oleh interaksi fisik yang mungkin tidak sepenuhnya kita pahami,” kata penulis utama Kai Kornhuber, seorang ilmuwan di Observatorium Lamont-Doherty di Columbia Climate School. “Area ini telah menjadi ‘museum’ sementara.

Gelombang panas dipelajari oleh para peneliti 65 tahun lalu. Mereka mengidentifikasi area di mana suhu ekstrem naik lebih cepat daripada suhu, dan sering kali menghasilkan suhu tinggi dalam jumlah tertentu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D