0 0
Read Time:1 Minute, 25 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Idul Fitri menjadi waktu yang ditunggu umat Islam setelah sebulan menjalankan ibadah puasa. Tradisi saat Idul Fitri adalah menyantap ketupat dan aneka daging.

Beberapa orang percaya bahwa makan daging merah mungkin merupakan pembunuh diam-diam yang meningkatkan risiko kanker. terutama kanker pankreas. Sementara sebagian lain menganggap ini hanya mitos,

Dr. Debora Aloina Ita Tarigan, kepala medis Sequis, mengatakan daging merah memiliki banyak protein, zat besi, seng, dan vitamin B12 yang penting bagi tubuh. Daging merah masih bisa dimakan. Namun sebaiknya tetap memperhatikan prosesnya, yakni saat dimasak jangan sampai terlalu matang atau gosong.

Deborah mengatakan dalam keterangannya yang dipublikasikan, Selasa (4/9/2024) “Harus diperhatikan porsinya yang kecil agar tidak makan terlalu banyak dan tidak berlebihan,”

Kalau daging yang dibakar dengan arang, apakah bisa menyebabkan kanker? Debora mengatakan, daging jika dipanaskan terlalu lama akan gosong. Bahan kimia dalam daging bisa bersifat karsinogenik. Karsinogen adalah zat yang dapat menyebabkan kanker dengan cara mengganggu gen atau menghancurkan sel-sel yang biasanya menyebabkan kanker.

Jangan melewatkan atau menggunakan terlalu banyak lemak karena dapat menyebabkan kelebihan kalori dan lemak. Bila terdapat banyak lemak pada daging, daging dapat dipotong atau dibuang untuk mengurangi konsumsi makanan yang tidak sehat.

“Kalau bisa pilih daging merah. Lalu berhenti memanggang, mengasinkan, dan menyimpan dagingnya,” ujarnya.

Debora menyarankan saat memasak daging merah Pilihlah cara yang sehat, seperti merebus atau memanggang dengan sedikit minyak. Kemudian disantap dengan sayuran segar seperti kembang kol, wortel, kubis dan bayam yang kaya akan serat, vitamin dan mineral penting.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara terlalu banyak makan daging merah dan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara, namun kita harus berhati-hati karena kesehatan secara keseluruhan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gaya hidup dan genetika.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D