0 0
Read Time:2 Minute, 45 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pelatih Timnas Indonesia Nova Arianto memuji mentalitas anak asuhnya saat menghadapi Australia pada laga semifinal Piala AFF U-16, Senin (1/7/2024) malam WIB di Stadion Manahan.

Timnas U-16 Indonesia harus bermain dengan 10 orang sebelum babak pertama berakhir, ketika Raihan Aprinsyah mendapat kartu kuning kedua. Meski kekurangan tenaga, Garada Nusantara terus memberikan perlawanan hingga sempat tertinggal 3-5.

“Kalaupun bermain dengan 10 pemain, kami bisa menandingi Australia. Sikap pemainnya luar biasa,” kata Nova Arianto dalam jumpa pers usai laga Indonesia kontra Australia.

Dari segi evaluasi, kartu merah di menit ke-30 terlalu cepat, itulah yang membuat pertandingan sedikit berbeda.

“Iya, yang saya maksud disini adalah mental pemain saya sangat luar biasa. Ini menjadi pelajaran penting bagi pemain kami, karena kami sering melakukan kesalahan di lini pertahanan hingga berujung kartu merah dan kebobolan,” ucapnya. . Lanjutan, dilansir Antara.

 

Hasil ini membuat Indonesia dipastikan gagal mempertahankan gelar setelah menjadi juara pada edisi sebelumnya dua tahun lalu. Terlepas dari itu, Nova Arianeto tak banyak berpikir karena tujuan utamanya adalah mempersiapkan tim menghadapi kualifikasi Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi.

Di Grup G, Indonesia akan kembali menghadapi Australia dan Kepulauan Mariana Utara. Hanya pemenang tim dan lima pelari teratas yang lolos ke acara utama.

“Ini menjadi pembelajaran yang baik bagi mereka untuk memperbaiki diri ke depan, agar lebih maju lagi,” tuturnya.

Indonesia memulai pertandingan dengan baik. Kiper Mohamed Zahabi mencetak gol pada menit ke-4 lewat sundulan umpan panjang Matthew Baker.

Australia mencoba merespons. Tendangan bebas Amlani Tatu akhirnya membalikkan keadaan bagi Negeri Kanguru. Pembunuhannya menembus pagar pemain yang tidak melompat.

Sejak saat itu, tekanan terhadap Garada Nusantara semakin meningkat. Raihan Aprinsiah terpaksa mengecoh Amalani Tatu yang memimpin serangan balik. Pertandingan ini berakhir dengan kartu kuning kedua, sehingga timnas U-16 Indonesia harus bermain dengan 10 orang.

Amalani Tatu kembali meneror pertahanan Indonesia. Beruntung kiper Mohammad Noor Ichsa berhasil mencetak gol tendangan bebas kuat dari luar kotak penalti.

Tekanan Australia akhirnya membuahkan hasil. Andai Mohamed Nur Ichsan tidak memanfaatkan bola yang dioper kepadanya, Quinn Manicol membobol gawang Indonesia pada menit ke-45+3 dan menyambar gawang tersebut.

Namun, Indonesia segera berhasil menyamakan kedudukan. Mohammad Zahabi mencetak gol voli pada menit ke-45+5.

Kemudian posisinya tidak berubah sepanjang sisa waktu.

Kedua tim terus saling menyerang dengan intensitas tinggi. Kecepatan yang cepat ini mengurangi fisik para pemain dan membuat mereka rentan melakukan kesalahan.

Matthew Baker salah menilai bola. Kulit bundar itu jatuh di kaki Amlani Tatu dan dia langsung melepaskan tembakan. Australia unggul 3-1 pada menit ke-66.

Amalani Tatu lagi-lagi menjadi pembedanya. Ia menemukan ruang kosong di sisi kiri pertahanan Indonesia. Pemain Adelaide United dengan tenang menyorongkan bola ke Anthony Didulica untuk memperbesar keunggulan Australia lima menit kemudian.

Selisih dua gol tak membuat Australia puas. Pertahanan Indonesia menemukan lubang karena kekurangan tenaga dan banyak menciptakan peluang.

Sedangkan Indonesia hanya punya satu peluang, salah satunya lewat sepakan Fandi Ahmed dan disusul Josh Hollong lewat tendangan tumitnya.

Terakhir, Australia mencetak gol ke-5 pada menit ke-86 melalui Anthony Didulica. Selisih bisa saja semakin melebar jika kesalahan Mohammad Noor Ichsa berhasil mencetak gol. 

Indonesia kemudian mendapat gol penyemangat dari Josh Hollong pada menit ke-90+3. Namun, hal ini tidak berarti banyak. Pada akhirnya, Indonesia gagal mengamankan gelar juara AFF U-16 dan pertandingan pun berakhir.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D