0 0
Read Time:2 Minute, 40 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Apple Vision Pro akan dijual bebas di Apple Store seluruh Amerika Serikat (AS) pada 2 Februari 2024.

Saat Apple Vision Pro resmi diluncurkan, ternyata headset space-camp tersebut belum memiliki aplikasi bawaan. Salah satunya adalah YouTube.

Ya, aplikasi berbagi video Google belum tersedia secara resmi di App Store untuk Vision Pro.

Ketika ditanya kapan aplikasi resmi YouTube akan diluncurkan di Apple Vision Pro, perusahaan hanya menjawab bahwa aplikasi tersebut sedang dalam pengembangan tanpa mengonfirmasi tanggal rilis.

Memanfaatkan momentum ini, TikTok dengan cepat merilis aplikasi resminya untuk headphone besutan Apple.

Jadi, platform berbagi “pertama” yang aplikasinya dirilis di Apple Vision Pro, pengguna kini dapat mengunduh aplikasi tersebut ke headphone mereka. Berita menarik! TikTok kini tersedia sebagai aplikasi luar angkasa baru di @Apple Vision Pro. Nikmati konten Anda dengan cara yang benar-benar baru dengan tampilan konten yang imersif ini ✨ pic.twitter.com/u0KS97bMTR — TikTokComms (@TikTokComms) 15 Februari 2024

Selain mengalahkan YouTube, aplikasi TikTok juga mengalahkan Netflix dalam meluncurkan aplikasi resminya di headphone Apple.

Dengan hadirnya TikTok di Apple Vision Pro, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum aplikasi lain hadir di headset komputer yang luas ini.

Beberapa pengguna Apple Vision Pro dilaporkan mengembalikan produk tersebut setelah membelinya dari Apple Store dan memakainya selama beberapa waktu.

Sekadar informasi, Apple mengizinkan konsumen mengembalikan produknya dalam waktu 14 hari setelah pembelian.

Mengutip informasi The Verge, Kamis (15/2/2024), konsumen gelombang pertama yang membeli Apple Vision Pro dikabarkan mengembalikan produk tersebut. Kenyamanan disebut-sebut menjadi alasan mereka memutuskan mengembalikan headphone tersebut.

Beberapa konsumen mengatakan alasan mereka mengembalikan produk karena efek setelah menggunakannya. Beberapa orang mengeluh pusing, yang menimbulkan efek seperti mabuk perjalanan.

Selain itu, alasan lainnya adalah bobot headphone Apple yang cukup berat. Berikutnya ada beberapa pengguna yang mengeluhkan efek penggunaan headphone ini membuat mata mereka iritasi.

Namun yang menarik, selain pengalaman dan efek samping, ada beberapa konsumen yang mengatakan fitur dan harganya sebanding.

Salah satu pengguna mengatakan Vision Pro sepertinya belum mampu menunjang produktivitas, padahal harganya cukup mahal.

Namun, bukan berarti headphone pertama Apple merupakan produk gagal. Pasalnya banyak konsumen yang menilai teknologi yang ditawarkan bukanlah masalah, melainkan soal kepraktisan.

Oleh karena itu, ada juga beberapa konsumen yang mengembalikan produk ini dan berharap bisa mencoba Vision Pro generasi kedua. FYI, Apple Vision Pro memang berhasil menarik perhatian konsumen.

Meski dibanderol Rp 55 juta per unit, dalam masa pre-order perangkat ini bisa terjual dalam jumlah banyak. Tercatat, Apple setidaknya berhasil menjual sekitar 200.000 unit Vision Pro.

Di sisi lain, CEO Meta, Mark Zuckerberg, juga diketahui pernah mencoba langsung headphone besutan Apple tersebut.

Tanpa ragu, pimpinan Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads membandingkan Apple Vision Pro dengan Quest 3 besutan perusahaannya.

Dalam video berdurasi 3 menit 40 detik tersebut, bos Met tersebut menyampaikan dua hal positif tentang headphone Quest pesaing perusahaannya.

Mengutip postingan Mark Zuckerberg di akun Instagramnya pada Rabu (14/2/2024), ia memuji resolusi layar dan kemampuan “eye tracking” yang dimiliki Apple Vision Pro.

Pada dasarnya, Zuckerberg memaparkan daftar alasan mengapa menurutnya headset Meta lebih baik daripada headset VR Apple.

Bos Instagram juga menyoroti bagaimana headset Quest lebih murah seharga $499, dibandingkan dengan Vision Pro seharga $3,499.

“Setelah menggunakannya, saya tidak hanya menganggap Quest memiliki nilai dan produk yang lebih baik, titik,” kata Zuckerberg.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D