dianrakyat.co.id, JAKARTA – Pemerintah Thailand sedang menyelidiki BYD. Penyelidikan tersebut menyusul keluhan konsumen mengenai diskon agresif pada kendaraan BYD di pasar Thailand, yang telah mengecewakan beberapa pembeli dengan diskon besar-besaran pada produk BYD.
Perdana Menteri Thailand telah memerintahkan badan perlindungan konsumen negara tersebut untuk melakukan penyelidikan. Hal ini bermula ketika dealer pelanggan BYD bersikeras bahwa harga mobil pelanggan akan naik setelah promosi diskon berakhir, namun dealer kemudian secara agresif menurunkan harga lebih lanjut.
Pejabat BYD di Thailand dan distributor tunggalnya, Rever Automotive, yang memiliki jaringan lebih dari 100 dealer, tidak segera menanggapi email dari Reuters yang meminta komentar.
“Kami telah mengundang dealer untuk datang minggu ini untuk menjelaskan mengapa mereka menurunkan harga lebih lanjut dan berencana mencari solusi bagi pelanggan,” ujarnya, Rabu (3/7/2024).
Di grup Facebook pemilik BYD, pelanggan Thailand lainnya juga mengungkapkan keluhan serupa. “Dealer mengatakan harga akan naik setelah pameran mobil, namun akhirnya turun,” kata pengguna Facebook Thanasit Chai dalam sebuah postingan pada hari Rabu, merujuk pada Bangkok Auto Show yang diadakan pada bulan Maret.
Thailand adalah pasar luar negeri terbesar bagi pembuat mobil listrik terbesar di dunia. BYD menguasai 46 persen pangsa pasar mobil listrik Thailand pada kuartal pertama, dan merupakan pasar mobil penumpang terbesar ketiga dengan pangsa sekitar 9 persen. Pesaing kendaraan listrik lainnya di pasar termasuk Great Wall Motors dan Tesla.
Keluhan konsumen belum datang dari BYD di Indonesia dan Thailand. Karena BYD baru saja masuk ke Indonesia. BYD Indonesia juga pertama kali mengirimkan mobilnya ke pelanggan pada akhir pekan lalu.