0 0
Read Time:1 Minute, 8 Second

dianrakyat.co.id – Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) memastikan gas air mata polisi menjadi penyebab utama ratusan tewasnya tragedi Malang Kanjuruhan di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Selain itu, dipastikan ada korban luka dan meninggal dunia di kawasan Stadion Kanjuruhan setelah polisi menggunakan gas air mata.

Saat jumpa pers, Jumat (14/10/2022) melalui akun YouTube Kantor Presiden, Presiden TGIPF Dr Mahfud mengatakan, “Banyak kematian yang sebagian besar disebabkan oleh gas air mata.”

Pihak berwenang sering menggunakan gas air mata untuk meredam kerusuhan. Namun gas ini tidak hanya terdiri dari satu bahan kimia saja, melainkan terdiri dari berbagai jenis bahan kimia. 3 jenis gas air mata yang berbeda [Twitter]

Mengutip Hi Sehat, gas air mata umumnya tidak mematikan, namun beberapa zat bersifat racun dan dapat menyebabkan peradangan pada kulit, mata, hidung, mulut, dan selaput paru-paru.

Efek semprotan gas biasanya terasa dalam waktu 30 detik setelah kontak pertama.

Gejala paparan gas air mata antara lain mata terbakar, air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, pilek, tersedak, disorientasi, kebingungan, panik, perubahan emosi ekstrem seperti kemarahan yang hebat.

Orang dengan polusi parah menderita muntah dan diare. Dampak kebingungan dan kebingungan mungkin tidak sepenuhnya bersifat psikologis.

Dalam beberapa kasus, pelarut yang digunakan untuk menyiapkan gas dapat menyebabkan perubahan fungsi otak, menyebabkan reaksi psikologis negatif, dan lebih beracun dibandingkan bahan penghasil air mata.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D