0 0
Read Time:2 Minute, 35 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Tetra Pak memperkenalkan potensi pertumbuhan pasar produk makanan dan minuman siap minum (RTD) pada acara “Innovation Begins” yang digelar Rabu (19/06/2024). Acara ini mengundang para pelaku industri makanan dan minuman yang mempunyai potensi untuk mengembangkan rencana bisnis.

Data menyebutkan pasar RTD tahun ini berpotensi mencapai $2,2 triliun. Angka tersebut diperkirakan akan terus mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) di atas 5% pada tahun 2028.

Terlebih lagi, dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan perubahan gaya hidup yang cepat, tentunya akan meningkatkan permintaan terhadap makanan dan minuman yang nyaman dan mudah didapat.

Maka tak heran jika makanan dan minuman on-the-go atau siap santap semakin digemari hingga menjadi tren tersendiri.

Oleh karena itu, Tetra Pak mengungkapkan industri RTD memiliki banyak potensi untuk tumbuh di pasar Asia, termasuk Indonesia. Salah satu jenis minuman yang paling banyak diminati masyarakat saat ini adalah teh dan kopi.

Laporan menunjukkan bahwa pasar teh dan kopi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan mencapai US$ 8,7 miliar pada tahun 2028. 

Untuk memahami dinamika tersebut, “Inovasi Dimulai dari Sini” juga membahas bagaimana Tetra Pak mencoba menjawab kebutuhan pelanggan sekaligus mengatasi berbagai tantangan yang ada. 

“Di Tetra Pak, kami selalu mengedepankan inovasi untuk menjawab peluang dan tantangan di industri makanan dan minuman. Kami fokus pada pengembangan solusi unggul yang membantu pelanggan kami menjawab seluruh tantangan bisnis yang mereka hadapi,” kata John Jose, Direktur Pemasaran untuk Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia.

Tetra Pak tidak hanya membantu produk sampai ke tangan pelanggan, namun juga mengidentifikasi peluang dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Dalam konteks ini, Tetra Pak menjelaskan cara menjawab tantangan pasar dengan serangkaian solusi menyeluruh. Solusi ini memungkinkan produk mendapatkan pemasaran yang lebih luas.

Salah satu yang diperkenalkan Tetra Pak adalah konsep demand space, yang hasilnya konsep ini dapat dikembangkan lebih baik lagi oleh brand makanan dan minuman. Pengembangan produk ini dilakukan secara inovatif dan disesuaikan dengan selera pelanggan.

Saat ini Tetra Pak telah menyediakan pilihan kemasan yang praktis dan ramah lingkungan untuk berbagai merek ternama seperti Ultra Jaya, Hydro Coco dan Simori. Produksi dalam skala besar tentu menimbulkan permasalahan baru terkait limbah lingkungan.

Menyikapi permasalahan tersebut, pihak tidak tinggal diam namun melakukan inovasi dalam hal daur ulang sampah. Tak hanya kemasan plastik, kini kemasan karton pun mempunyai nilai jual karena bisa dijadikan barang bermanfaat.

“Sejak awal kami telah menggalakkan keberlanjutan, salah satunya bekerja sama dengan sekolah untuk mengumpulkan sampah karton ke dalam kotak. Sampah tersebut kemudian dijual ke pendaur ulang dan menjadi barang berguna seperti kertas, gorden, dan genteng,” jelas Hendra Vijaya selaku Sales Direktur di Paket Tetra.

Inovasi lain yang dihadirkan Tetra Pak adalah pembuatan minuman dengan bahan biji bunga matahari. Bahan ini dinilai memiliki potensi besar karena bisa menjadi alternatif pengganti susu sapi atau susu nabati lainnya yang ada di pasaran.

Selain harganya yang lebih terjangkau, biji bunga matahari memiliki nutrisi yang maksimal, apalagi dengan kandungan protein yang tinggi. Dengan memberdayakan petani, produksi dapat dikembangkan secara berkelanjutan.

“Untuk saat ini pemasok bunga matahari masih berasal dari Eropa karena harus memenuhi standar kualitas tertentu. Namun jika peluang itu ada (bagi petani lokal) kami tidak akan pernah menutup peluang tersebut,” pungkas John Jose.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D