0 0
Read Time:2 Minute, 28 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Data Indeks Populasi Dunia mencantumkan 10 negara dengan tingkat obesitas terendah di dunia berdasarkan indeks massa tubuh (BMI). Negara-negara tersebut termasuk Madagaskar (21,1), Eritrea (21,1), Ethiopia (21,1), Timor Timur (21,3), Burundi (21,6), Jepang (21,8) dan Tiongkok (21,9), Bangladesh (22,0) dan Burkina Faso (22.1)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebab utama kelebihan berat badan dan obesitas adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikonsumsi. Hal ini terjadi ketika peningkatan asupan energi, tinggi lemak dan tinggi gula, dibarengi dengan aktivitas fisik yang kurang, sehingga tubuh tidak banyak bergerak.

Oleh karena itu, lingkungan yang mendukung sangat penting dalam mengatur gaya hidup masyarakat untuk mencegah obesitas dengan memilih makanan yang sehat dan aktivitas fisik yang teratur. Mengonsumsi sayur dan buah yang tinggi serat.

WHO merekomendasikan makan banyak buah dan sayur. Nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Makan setidaknya 400 gram buah dan sayur lima kali sehari mengurangi risiko obesitas dan memastikan asupan serat harian yang cukup. 

Jepang, salah satu negara dengan tingkat obesitas terendah, kebanyakan orangnya suka makan buah dan sayur setiap hari. Dilansir Statista pada Sabtu, 24 Februari 2024 Pada sore hari, setiap orang Jepang mengonsumsi sekitar 90 kg sayuran per tahun. Acar (tsukemono) biasanya dibuat dengan lauk pauk dan nasi.

Menurut Healthline, ini adalah buah dan sayuran berserat tinggi: persik (3,1 gram), stroberi (2 gram), alpukat (6,7 gram), raspberry (6,5 gram), oat (10 gram), 1 g, wortel (2,8 gram). g) Brokoli (2,6) Kubis (2,2 g)

Kebanyakan makanan cepat saji mengandung sedikit atau tanpa karbohidrat. Banyak minuman cepat saji mengandung lebih dari asupan gula harian yang direkomendasikan. Bahan umum lainnya dalam makanan cepat saji adalah lemak trans, yaitu lemak buatan yang diproduksi selama pengolahan makanan. Tidak ada kandungan lemak trans yang baik atau sehat.

Mengonsumsi lemak trans dapat meningkatkan kolesterol jahat, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Ketimbang mengonsumsi makanan cepat saji, cobalah beralih ke makanan tradisional yang bergizi. Sebuah studi di jurnal Nutrients Trusted Source menunjukkan bahwa berfokus pada aspek positif dari pola makan sehat lebih efektif daripada berfokus pada perlunya menghilangkan makanan tidak sehat.

Sebuah studi Universitas Stanford yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Juli 2017 menunjukkan bahwa orang Tiongkok berjalan rata-rata 6.189 langkah atau sekitar 4,8 kilometer per hari, diikuti oleh orang Jepang, Spanyol, dan Inggris.

Jalan kaki dapat membantu menurunkan indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh. American Heart Association merekomendasikan agar setiap orang melakukan olahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit, seperti jalan cepat, setiap minggunya.

Olahraga, seperti jalan kaki, meningkatkan kesehatan jantung dan membakar kalori. Tubuh harus bekerja dan membakar kalori untuk menggerakkan otot saat melakukan aktivitas seperti berjalan kaki.

Konsep kalori masuk, kalori keluar hanyalah salah satu bagian dari pengelolaan berat badan. Faktanya, pengelolaan berat badan adalah sistem kompleks yang melibatkan hormon dan metabolisme. Jadi membakar lebih banyak kalori dibandingkan makan dapat membantu mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D