LONDON – Bayangkan seekor singa jantan yang berani dengan bulu yang tebal dibandingkan dengan gorila betina yang berukuran kecil. Atau berang-berang jantan yang ukurannya sedikit lebih besar dari berang-berang betina.
Seperti dilansir IFL Science Rabu (13/4/2024), terdapat stereotip umum di benak bahwa laki-laki pada umumnya lebih besar dibandingkan perempuan.
Namun, sebuah penelitian baru yang diterbitkan baru-baru ini menantang asumsi tersebut. Para ilmuwan mempelajari lebih dari 400 spesies mamalia dan mendapatkan hasil yang mengejutkan: dalam banyak kasus, mamalia jantan tidak lebih besar dari mamalia betina.
Dimorfisme seksual mengacu pada perbedaan fisik yang terlihat antara jantan dan betina dari spesies yang sama.
Perbedaan ini bisa berupa perbedaan warna bulu atau bulu jantan yang lebih mewah sehingga menarik perhatian betina.
Pada beberapa spesies, dimorfisme ini lebih mencolok: jantan memiliki tanduk dan ukuran tubuh yang jauh lebih besar, terutama pada spesies di mana pejantan bersaing untuk mendapatkan betina.
Studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Oxford ini menunjukkan bahwa stereotip “jantan lebih besar” tidak selalu benar dalam dunia mamalia. Faktanya, pada hampir sepertiga spesies mamalia, betina berukuran lebih besar dibandingkan jantan.
Pada beberapa spesies, betina yang lebih besar mampu menghasilkan keturunan yang sehat dan dapat hidup.
Pada spesies yang betinanya bertanggung jawab merawat anak-anaknya, mereka mungkin berukuran lebih besar untuk memenuhi peran ini.