dianrakyat.co.id Jakarta Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggenjot pasokan bahan bakar genset untuk menjaga keandalan distribusi listrik selama Ramadhan 1445 H.
Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI, mengatakan PLN EPI menyediakan bahan bakar yang cukup untuk pembangkit listrik dengan memperkuat rantai pasokan dan memperbaiki prosedur penyediaan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
“PLN EPI siap memberikan pasokan listrik yang andal selama Ramadhan tahun ini. Bahan bakar genset saat ini berada pada level aman,” ujarnya.
Selain menggenjot cadangan bahan bakar, PLN EPI menyatakan juga terus melanjutkan pemantauan digital terhadap bongkar muat dan pembelian.
Ivan merinci, pasokan batu bara untuk pembangkit listrik secara umum aman.
“Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik saat ini berada pada level aman dengan rata-rata hari operasi pembangkit (HOP) lebih dari 20,” kata Ivan.
Ivan menjelaskan cadangan batubara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 26,6 HOP.
Sementara pangsa sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 22,6 HOP, dan Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 32,6 HOP.
Selain kebutuhan batu bara, PLN menjamin ketersediaan kebutuhan energi utama lainnya seperti minyak dan gas. Gas alam cair (LNG) di atas 20 HOP.
Kebutuhan gas nasional untuk pembangkit listrik PLN tercatat sebesar 1.220 BBTUD (miliar British thermal unit per hari) dengan rata-rata realisasi sebesar 1.229 BBTUD.
Pada saat yang sama, pasokan bahan bakar rata-rata seluruh sistem ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar atau bahan bakar generator di atas 11 HOP.
“PLN EPI bertujuan untuk memberikan pengamanan optimal pasokan energi primer untuk pembangkit sehingga masyarakat dapat menunaikan ibadah puasa Ramadhan dengan nyaman dan khusyuk,” kata Ivan.
PT PLN (Persero) terus mengeluarkan peringatan listrik selama Ramadhan akibat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah. Lebih dari 81.000 petugas telah dikerahkan untuk menjaga keandalan listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sistem ketenagalistrikan di Indonesia saat ini dalam kondisi normal dan pasokan listrik mencukupi. Meski demikian, pihak tetap mengimbau personel lapangan untuk bertindak cepat dalam kondisi cuaca ekstrem.
“Pada bulan Ramadhan, aktivitas masyarakat meningkat dari pagi Sahur hingga malam Tarawih.” Kami ingin semua orang hidup nyaman,” kata Darmawan, Minggu (17/3/2024 PLN). Beban puncak nasional selama Ramadan akan meningkat sekitar 4,9% atau 31.640 MW dibandingkan tahun lalu. Kapasitas pasokan 51.429 MW, total cadangan 19.789 MW. MW
Darmawan mengatakan, kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan banjir menjadi tantangan dalam menjaga keandalan pasokan listrik di Ramadan ini. Oleh karena itu, pihaknya telah menurunkan petugas di seluruh departemen untuk menegakkan peringatan Ramadhan guna menjaga keandalan listrik.
“Memang ada kendala cuaca ekstrem di berbagai daerah. Ada banjir di Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, lalu ada angin kencang di NTT dan NTB. Kami siapkan personel dan peralatan untuk itu.” Jadi kalau ada kejadian serius petugas cepat tangani segera,” kata Darmawan.
PLN juga menyiapkan peralatan pendukung berupa 1.731 Genset, 735 Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.091 Unit Gardu Induk Bergerak (UGB), 116 Unit Kabel Bergerak (UKB) dan 395 unit crane selama periode yang diharapkan. Untuk memudahkan mobilisasi petugas, PLN menyiapkan 3.756 mobil dan 3.318 sepeda motor untuk kendaraan operasional.
Dokter juga mengimbau agar berhati-hati dalam menggunakan listrik di rumah, terutama saat terjadi banjir. Masyarakat harus memindahkan peralatan listrik ke tempat yang aman dan segera mematikan Miniatur Circuit Breaker (MCB).
Darmawan menyimpulkan: “Setelah itu hubungi PLN melalui PLN Mobile atau kantor PLN terdekat. Minta pasokan listrik sementara.