0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Bercanda bersama teman merupakan hal yang wajib dilakukan sesekali. Lelucon tidak hanya menghilangkan kebosanan tetapi juga menumbuhkan persahabatan. Namun terkadang lelucon kecil pun bisa menjadi serius. Seperti kisah wanita yang menampar punggung temannya sebagai lelucon namun berakhir gagal. 

Seorang wanita Tiongkok menuntut 40.000 yuan (sekitar Rp 90 juta) dari rekan kerjanya yang tidak bisa bekerja selama setahun setelah dipukul dari belakang. 

Saat kejadian terjadi, seorang wanita bernama Zheng sedang bekerja sebagai satpam di stasiun kereta bawah tanah di Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Zheng menuduh rekannya Lu memukul punggungnya dengan teknik kungfu hingga menyebabkan luka serius. 

Berdasarkan pemberitaan dianrakyat.co.id Oddity Central, Senin (29 Juli 2024), cerita tersebut bermula saat Zheng tertidur dengan kepala di atas meja saat makan siang. Seorang rekan pria bernama Lu menepuk punggungnya dan membangunkannya. Zheng segera merasakan sensasi seperti sengatan listrik sebelum merasakan lengan dan lehernya mati rasa. 

Rekan lainnya berhasil mengambil foto yang menunjukkan lima sidik jari yang jelas di punggung Pak Jeong. Sejak itu, Zheng tidak bisa bekerja dan sekarang mencari kompensasi dari Lu. Menurutnya, dia berhutang kompensasi finansial pada Luy atas penderitaannya.

Zheng memprotes setelah ditampar punggungnya, dan Lu Zheng memberinya 3.000 yuan (sekitar Rp 6 juta) dengan syarat dia tidak mengambil tindakan hukum. Namun, ketika kondisinya tidak membaik bahkan setelah sebulan, Jeong mengunjungi rumah sakit dan didiagnosis menderita tulang belakang yang menonjol.

Cakram tulang belakang terletak di antara 33 ruas tulang belakang yang saling terhubung dan bertumpuk. Cakram ini bertindak sebagai peredam kejut pada tulang belakang dan memungkinkannya melentur, menekuk, dan memutar.

Dokter menyarankan Zheng untuk beristirahat selama beberapa minggu, namun ia tidak dapat bekerja selama setahun.

Seiring berjalannya waktu, Zheng semakin yakin bahwa Lu menggunakan teknik kung fu “telapak besi” dengan memukul punggungnya, mengingat Lu sering menyombongkan kemampuan bela dirinya. Teknik ini diajarkan di banyak sekolah seni bela diri di Tiongkok dan melatih praktisi untuk melakukan serangan yang kuat.

Dia bertemu Zheng Lu awal tahun ini dan menuntut kompensasi sebesar rupee 90 juta untuk biaya pengobatan dan hilangnya pendapatan. Namun, Lu menolak dan memutuskan semua kontak dengan Zheng. Zheng merasa hidupnya dihancurkan oleh tepuk tangan yang berlebihan. Pak Jeong harus menanggung beban finansial dan mental karena tidak bisa bekerja selama setahun.

Karena tidak punya pilihan, Zheng menceritakan kisahnya kepada media, berharap mendapat simpati. Sayangnya, reaksi publik tidak sesuai harapannya, dan banyak pihak yang mencemooh kelemahannya. 

“Apakah itu dibuat dengan tahu? “Apakah kamu pingsan setelah ditampar?” – tanya seseorang di platform Weibo.

Zheng berharap dengan mempublikasikan kisahnya, dia akan menerima keadilan dan kompensasi yang pantas. Namun tantangan yang dihadapinya semakin sulit karena banyaknya komentar negatif dari masyarakat. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D