dianrakyat.co.id, sub-holding Gas Pertamina Jakarta, menyoroti komitmen dan dukungan PT PGN Tbk terhadap aparat penegak hukum di bidang operasinya. Selanjutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi di lingkungan perusahaan tersebut.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan PGN menghormati proses persidangan yang sedang berjalan di KPK. PGN juga berkomitmen untuk selalu mendukung dan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi dalam upaya pemberantasan korupsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Sejauh ini kami terus memantau secara ketat proses hukum yang sedang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi terkait hal tersebut. Kami yakin tindakan penegakan hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi ini akan berdampak pada operasional bisnis di masa depan, Kami jamin tidak akan ada gangguan terhadap hal tersebut. pelayanan pelanggan atau bisnis perusahaan,” kata Rahmat, Rabu (29 Mei 2024).
Rachmat melanjutkan, PGN siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan bekerja sama dalam proses hukum yang sedang berjalan dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Tentunya PGN juga memiliki ketentuan standar untuk menangani permasalahan hukum. “Kami saat ini fokus memantau perkembangan proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK,” ujarnya.
Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman dan berpengalaman selama lebih dari 59 tahun dalam pembangunan dan pengelolaan berbagai infrastruktur gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia, PGN menggunakan sistem yang telah teruji dan memenuhi standar yang berlaku pada perusahaan global.
Dalam menjalankan perannya, PGN senantiasa berupaya meningkatkan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku.
Optimisme terhadap kinerja dan pengelolaan operasional juga menjadi pendorong PGN untuk terus melayani Indonesia. Hingga kuartal I 2024, laba bersih tahunan induk PGN sebesar US$121,1 juta.
Laba ini didorong oleh pendapatan sebesar US$949,3 juta dan laba usaha sebesar US$169 juta. Selanjutnya perolehan EBITDA sebesar USD 305,8 juta. Volume penyaluran gas komersial mencapai 858 BBTUD dan volume transmisi listrik mencapai 1.427 MMSCFD pada triwulan I 2024.
Selain mempertahankan metrik keuangan dan operasional, pada tahun 2024 akan terjadi perubahan penting dalam layanan LNG ke pasar domestik untuk menjaga keandalan dan keamanan pasokan yang diharapkan oleh semua pelanggan untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat.
“PGN juga kini memasuki era layanan baru bahan baku LNG untuk menjamin keberlangsungan gas bumi dalam negeri. Pada Mei 2024, PGN akan memperoleh tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG. Minatnya sangat tinggi, yaitu sekitar 15 BBTUD diserap pada tahap awal dan akan terus berkembang sebagai respons terhadap permintaan pasar dan merupakan salah satu solusi yang paling tepat untuk meningkatkan integrasi untuk melayani seluruh sektor pelanggan,” tutup Rachmat.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), anak usaha Subholding Gas Pertamina, berhasil melunasi sisa obligasi sebesar USD 396.709.000.
Pelunasan ini dilakukan tepat waktu, dengan batas waktu 2024. Pembayaran ini merupakan bagian dari pelunasan obligasi senilai US$1,35 miliar yang diterbitkan pada tahun 2014 dan dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pembayaran kembali dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pelunasan ini dibiayai melalui kombinasi dana internal dan jalur kredit yang dimiliki PGN sejak tahun 2023. Jumlah pelunasan tahun 2024 mencerminkan sisa utang setelah sejumlah aktivitas korporasi, termasuk pembelian kembali obligasi tertentu pada tahun 2022 dan 2023.
Pada tahun 2022, PGN membeli sebagian obligasi senilai USD 400 juta. Langkah ini akan berlanjut hingga terjadi pembelian kembali saham senilai $553,44 juta pada tahun 2023.
Pelunasan ini merupakan bagian dari strategi manajemen PGN dalam mengelola utang, memperkuat kinerja keuangan perusahaan, dan meningkatkan kepercayaan investor.
“Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi investor kami,” kata CFO PGN Fajar Haryanto Widodo, Senin (27 Mei 2024).
Ia menambahkan, PGN tetap berkomitmen melaksanakan program kerja dan rencana investasi yang disusun pada tahun ini, dengan tetap memantau perkembangan situasi global.
Pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan PGN di masa depan, khususnya dalam menurunkan biaya bunga dan memperkuat posisi keuangan perusahaan.
Langkah ini juga mendukung rencana operasional PGN untuk memanfaatkan peluang transisi energi dengan meningkatkan penggunaan gas bumi melalui integrasi infrastruktur yang ada. Hal ini mencakup pengembangan dan pengumpulan produk gas alam.
“Dengan mengintegrasikan dan menggabungkan infrastruktur dan molekul gas, PGN akan memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri baru melalui berbagai moda transportasi gas dan molekul gas bumi, termasuk jenis CNG dan LNG, untuk pertumbuhan perekonomian negara. lanjutnya. Fajar.