Menurut sejumlah sumber, Tamaris Infrastructure, induk perusahaan miliarder Indonesia Anthoni Salim yang berbasis di Jakarta, telah menandatangani perjanjian dianrakyat.co.id dengan Malayan Banking Bhd (Maybank) dan Natixis SA untuk pinjaman sekitar USD 300 juta atau Rp 4,9 triliun Dilaporkan bahwa dia sedang dalam pembicaraan tentang masalah tersebut.
Kutipan dari The Edge Malaysia, Rabu (07-03-2024) Separuh dari dana yang terkumpul kemudian akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman sebesar US$150 juta atau R2,4 triliun kepada anak perusahaan pengolahan air Tamaris Infrastructure, Moya Holdings Asia.
Sementara itu, sisa dana yang diterima akan digunakan untuk penyertaan modal di Moya.
Sosok Anthoni Salim, demikian sapaannya, dikenal dengan raksasa bisnisnya Salim Group, konglomerat Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan telekomunikasi.
Konglomerat yang berbasis di Jakarta ini memiliki saham di perusahaan pertambangan Amman Mineral dan Indofood Sukses Makmur, produsen mie terbesar di Indonesia.
Kepemilikan lainnya termasuk First Pacific, Gallant Venture, Bank Ina dan pengecer Indoritel Makmur.
Perusahaan Moya milik Salim menguasai setengah saluran air di Jakarta, dan anak perusahaannya, PT Air Bersih Jakarta, telah dikontrak oleh pemerintah untuk memperluas akses terhadap air pipa bagi 11 juta penduduk kota tersebut.
Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Anthoni Salim setara USD 12,6 miliar atau Rp 206,3 triliun.
Kekayaan Salim sebagian besar berasal dari sahamnya di berbagai perusahaan publik. Ini termasuk perusahaan investasi First Pacific yang berbasis di Hong Kong dan Indoritel Makmur Internasional, yang berfokus pada sektor konsumen dan ritel di Indonesia.
Kekayaan Salim sebagian besar berasal dari kepemilikannya di PT Amman Mineral Internasional yang dimilikinya melalui PT Sumber Gemilang dan PT Pesona Sukses. PT Sumber menguasai 24% saham Gemilang Persada dan 32% saham Amman. Perusahaan juga memiliki 100% PT Persona Sukses, yang menguasai 6,5% Amman.
Salim juga menguasai 45 persen saham First Pacific, yang memiliki saham Indofood Sukses Makmur, produsen mie instan terbesar di Indonesia. Salim memiliki saham secara langsung dan melalui perusahaan induknya.
Perusahaan ini memiliki 45% saham di Indoritel Makmur, yang investasinya mencakup Indomaret, operator minimarket Indonesia, dan Fastood Indonesia, yang memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan restoran KFC, dan 73% saham di Gallant Venture.
Segelintir orang termasuk yang beruntung karena berhasil mengumpulkan uang dalam jumlah besar berkat kerja keras mereka. Mereka pun sukses masuk dalam daftar orang terkaya dunia atau disebut juga miliarder.
Bloomberg Billionaires Index adalah peringkat harian orang-orang terkaya di dunia. Indeks ini merupakan ukuran kekayaan pribadi di kalangan miliarder berdasarkan perubahan pasar, ekonomi, dan laporan.
Pada Rabu (26/06/2024), Bloomberg membuka situsnya dan menjelaskan bahwa setiap angka kekayaan bersih diperbarui setiap hari. Kepemilikan saham pada perusahaan tercatat dinilai berdasarkan harga penutupan terakhir saham tersebut pada penutupan perdagangan di New York. Valuasinya telah dikonversi ke dolar AS dengan nilai tukar saat ini.
Penghitungan harta kekayaan meliputi penghasilan dari dividen yang dibayarkan dan penghasilan dari penjualan saham-saham yang tercatat dan dimiliki serta lain-lain.
Pada saat yang sama, perusahaan swasta dinilai dalam berbagai cara; misalnya dengan membandingkan nilai perusahaan dengan Ebitda atau rasio harga/pendapatan emiten sejenis, atau dengan menggunakan transaksi pembanding.
Kemudian hitung utang perusahaan. Nilai perusahaan terkait disesuaikan setiap hari berdasarkan pergerakan pasar perusahaan sejenis atau dengan menerapkan pergerakan pasar indeks sektor terkait. Kriteria yang digunakan untuk memilih perusahaan sejenis didasarkan pada industri dan ukuran asetnya.
Berdasarkan Bloomberg, terungkap bahwa miliarder Indonesia masuk dalam 500 orang terkaya di dunia. Berikut 6 orang kaya Indonesia dalam daftar 500 orang terkaya dunia versi Bloomberg:
1. Prajogo Pangestu
Peringkat dunia: 59
Total kekayaannya 28,6 miliar dollar AS
Sektor: Energi
2. Budi Hartono
Peringkat dunia: 86
Total kekayaan: 21,8 miliar dolar AS
Industri: Diversifikasi
3.Michael Hartono
Peringkat: 91
Total kekayaan: 20,8 miliar dolar AS
Industri: Diversifikasi
4. Tuck Kwong Rendah
Peringkat: 92
Total kekayaan: 20,8 miliar dolar AS
Sektor: Energi
5.Anthony Salim
Peringkat dunia: 179
Total kekayaan: 12,2 miliar dolar AS
Industri: Diversifikasi
6. Sri Prakash Lohia
Peringkat dunia: 314
Total kekayaan: 8,38 miliar dollar AS
Industri: Industri