JAKARTA – Setelah dinyatakan punah, baru-baru ini jejak kaki Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) pasti ditemukan di kebun warga Cipendeuy di kawasan hutan Sukabumi, provinsi Jampang.
Hanya contoh rambut saja. Hal ini membuktikan bahwa Harimau Yavana masih ada. Selain itu, sosok mirip harimau tersebut telah dikonfirmasi oleh banyak orang yang pernah melihatnya.
Berdasarkan laporan di jurnal Oryx yang diterbitkan Cambridge University Press pada 21 Maret 2024, sampel rambut atau rambut tersebut mendekati sampel harimau jawa.
“Untuk penilaian mtDNA (DNA mitokondria) secara komprehensif, kami mencocokkan DNA yang disimpan pada harimau Jawa di Museum Zoologicum Bogoriense yang dikumpulkan pada tahun 1930 dan sampel rambut dari Sukabumi bagian selatan dengan harimau Jawa,” kata tim peneliti kolaboratif tersebut.
Memang, hingga tahun 1900, belum ditemukan informasi yang dapat menjelaskan keberadaan harimau di Sukabumi. Laporan terakhir mengenai harimau jawa terjadi di Sukabumi pada tahun 1903, juga di Jampang Wetan dan Cikalong, provinsi Cianjur.
Diterbitkan 04-12-1903 dalam catatan surat kabar Belanda Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda memberikan 400 franc (mata uang Perancis), atau 7 juta saat ini, kepada mereka yang berhasil membunuh atau menangkap harimau atau macan kumbang.
Khususnya, pada tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1904, penangkapan dan pembunuhan seekor harimau jawa meningkatkan nilainya menjadi 1.500 franc. Akibat perburuan ini, dari Jampang Wetang kami pindah ke Jampang Kulon, kampung halaman suku Jawa di Sukabumi.
Kemudian pada 27-01-1910, surat kabar Belanda juga memuat berita bahwa sedikitnya 15 ekor harimau dan harimau Jawa telah dibunuh. Hingga saat ini telah menyebar ke beberapa wilayah habitat harimau di Pulau Jawa bagian barat.
Di wilayah utara terdapat Tanjo Praet dan Bekasi. Cilengsi di wilayah pedalaman; Ditemukan di Cikarang dan Cibinong dan Depok.