Padang Panjang – Menyambut hari jadinya yang ke-100 atau ke-100, Pondok Pesantren Dinya Putri Padang Panjang turun ke jalan-jalan utama sekitar Padang Panjang dan menggelar prosesi dagwat.
Seluruh keluarga besar Perguruan Diniya Puteri Padang Panjang yang meliputi mahasiswa RA dan MIS Rahmah El Yunusiyah, mahasiswa MtsS DMP dan KMI, mahasiswa STIT, guru, dosen dan pegawai.
Upacara diresmikan langsung oleh Fauzia Fawzan selaku pimpinan Dinya Putri dan tim pawai dipimpin oleh Harry Alexander, Anggota Eksekutif Badan Pengelola Dana Haji (BPKH).
Prosesi Dagwat yang digelar dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-100 Perguruan Dinya Putri Padang Panjang ini berlangsung meriah. Acara undangan ini menjadi kesempatan bagi Perguruan Tinggi Dinya Putri Padang Panjang untuk menyampaikan pesan undangan tersebut kepada masyarakat luas.
Prosesi itu ramai. Antusiasme masyarakat terlihat saat mereka mengiringi para pengunjuk rasa melewati jalan-jalan utama di sekitar Padang Panjang.
Pada kesempatan tersebut juga dibagikan 100 buah saputangan kepada masyarakat yang berjaga di pinggir jalan. Hal ini merupakan wujud kepedulian Perguruan Tinggi Dinyyah Puteri Padang Panjang terhadap masyarakat sekitar.
Melalui prosesi undangan ini, kami berharap menjadi ajang silaturahmi untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan pendiri Diniya Putri Padang Panjang yang turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Selain premandik, Badan Wakaf Pondok Pesantren Guntur memastikan Pramuka adalah wajib. Pengumuman itu disampaikan Guntur, cucu pendiri Pondok Modern Darussalam, usai menemui Sekjen Gerakan Pramuka Kwarnas, Mayjen TNI (Purn), Dr. . Bakhtiar Otomo. dianrakyat.co.id.co.id 15 Juni 2024