0 0
Read Time:2 Minute, 53 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Jumlah pengguna internet di Indonesia dikabarkan semakin meningkat. Hal ini berdasarkan hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia) pada tahun 2024.

Disebutkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat hingga 79,5 persen. Dengan demikian, dari total populasi 278,6 juta jiwa, sekitar 221.563.479 jiwa sudah terkoneksi internet.

Menurut Wayan Tony Supriyanto, Direktur Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, hasil survei tersebut menjadi dasar peningkatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

“Tentunya hasil (Survei Internet Indonesia APJII 2024) ini penting bagi kami untuk terus memberikan aturan bagi perkembangan industri telekomunikasi serta layanannya,” kata Wayan dalam siaran persnya, Sabtu (3/2). . penting.” /2024).

Wayan mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menindaklanjuti hasil survei tersebut sebagai bahan edukasi kepada masyarakat. Survei ini juga dapat menjadi acuan untuk memetakan aspek-aspek masyarakat atau kebutuhan untuk mengembangkan kebijakan pemerintah.

“Jadi kita akan mendapatkan hasil ini nanti, lalu masyarakat bisa melihat dan di sana kita bisa melihat kesenjangan apa saja yang bisa kita terus kembangkan. Kalau misalnya penetrasinya tidak cukup, kita bisa mengatasinya lebih lanjut melalui kebijakan yang berbeda.” Will meningkatkan.” Dia berkata. ,

Wayan juga mengapresiasi APJII yang mempublikasikan hasil Survei Penetrasi Internet di Indonesia. Ia juga berharap kedepannya dapat memperluas cakupan penelitian di bidang 3T.

Di sisi lain, Ketua Umum APJII Muhammad Arif berharap hasil survei ini dapat berkontribusi dalam pengembangan kebijakan pemerintah terkait pengembangan industri telekomunikasi.

Dikatakannya, “Kami berharap survei ini dapat memberikan masukan dan pedoman bagi Cominfo, khususnya dalam penyusunan kebijakan ke depan. Yang pasti APJII sendiri fokus pada pemerataan akses Internet dan peningkatan kualitas.

Ketua APJII juga menyampaikan, hasil survei yang dilakukan setiap tahun menunjukkan adanya peningkatan penetrasi internet. Namun masih banyak kekhawatiran seperti layanan internet dan konektivitas di wilayah 3T yang perlu diwaspadai pemerintah.

“Yang masih kurang, dan ini bisa menjadi kebijakan khusus Cominfo, adalah membiarkan penyelenggara ISP terus berkembang dan terus melakukan penetrasi Internet di wilayah yang belum terlayani,” ujarnya.

Ia mencontohkan layanan internet di kawasan timur Indonesia yang belum mencakup seluruh wilayah. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan khusus untuk memastikan operator ISP yang beroperasi di sektor non-komersial memberikan layanan kepada masyarakat.

“Kami berharap kesenjangan antara desa dan kota tidak semakin besar seiring berjalannya waktu. Karena (hasil riset APJII) 70 persen masih di kota dan 3 persen di perdesaan, kami berharap ke depan penetrasinya akan semakin tinggi. “Pengguna internet di pedesaan juga semakin meningkat dan merata di seluruh Indonesia,” tutupnya. 

Sebelumnya, APJII mengumumkan hasil riset terbaru mengenai masuknya pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2024. Data terakhir menunjukkan tingkat penetrasi pengguna Internet di Indonesia mencapai 79,5 persen dari total penduduk, yaitu sekitar 221.563.479 dari total penduduk. 278.696.200 penduduk Indonesia pada tahun 2023.

Keadaan ini meningkat signifikan sebesar 1,31 dibandingkan tahun sebelumnya, data yang dihimpun APJII memberikan gambaran mendalam mengenai perkembangan tersebut yang berdampak pada berbagai aspek masyarakat Indonesia.

Hal yang menarik adalah tingkat penetrasi pengguna internet berdasarkan gender. Saat ini, pangsa pengguna Internet laki-laki adalah 50,7 persen dengan 87,6 persen, dan perempuan adalah 49,1 persen dengan 85,5 persen.

Hasil ini menunjukkan bahwa kesenjangan gender dalam akses Internet telah menyempit di Indonesia. Selain itu, berdasarkan klasifikasi perkotaan/perdesaan, pangsa pengguna Internet di perkotaan mencapai 69,5 persen dan tingkat penetrasi sebesar 82,2 persen.

Sedangkan di perdesaan kontribusinya sebesar 30,5 persen dan tingkat penetrasinya sebesar 74 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya perluasan akses internet di pedesaan masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D