dianrakyat.co.id, Tokyo – Honda Motor melaporkan peningkatan pendapatan penjualan pada laporan keuangan tahun fiskal 2024 yang berlangsung dari Maret 2023 hingga Maret 2024.
Pendapatan penjualannya meningkat 20,8 persen menjadi ¥20,42 triliun atau sekitar Rp2,1 triliun. Sementara laba operasionalnya naik 77 persen menjadi 1,38 triliun yen atau sekitar Rp 142 triliun.
Keuntungan ini dipengaruhi oleh melemahnya yen Jepang dan kuatnya penjualan model mobil hybrid.
“Rencana kami saat ini adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan kami memproduksi 2 juta model hybrid per tahun pada tahun 2030, dan kami telah merencanakan strategi bisnis kami dengan mempertimbangkan investasi yang diperlukan,” kata CEO Toshihiro Mibe kepada wartawan, dikutip Reuters.
Honda lebih fokus pada kendaraan hybrid karena penjualan kendaraan listrik mengecewakan. Serta langkah-langkah yang dilakukan grup mobil Jepang lainnya.
Namun Honda kali ini akan mengambil langkah panjang menuju elektrifikasi.
Bersamaan dengan berita tersebut, merek Jepang tersebut mengatakan akan meningkatkan belanja penelitian dan pengembangan hampir seperempat pada tahun fiskal ini untuk meningkatkan daya saing kendaraan hibrida dan listrik.
Honda akan membayar 1,19 triliun yen (Rp 122,6 triliun) untuk penelitian, meningkatkan anggarannya sebesar 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pergerakan jangka panjang ini didasarkan pada perkiraan pertumbuhan laba operasional sebesar 2,8% untuk tahun fiskal 2025.
Produsen mobil terbesar kedua di Jepang mengumumkan pembelian kembali saham senilai 300 miliar yen (Rp 30,9 triliun) setelah melihat pertumbuhan penjualan yang kuat di pasar utamanya, Amerika Serikat, mengimbangi penurunan penjualan di Tiongkok.
Untuk periode Januari-Maret, Honda melaporkan peningkatan penjualan di AS sebesar 17 persen menjadi sekitar 378.000 kendaraan. Namun, penjualannya di Tiongkok turun lebih dari 6 persen menjadi sekitar 207.000 kendaraan.
Di Tiongkok, pasar mobil terbesar di dunia, Honda menghadapi rival lokal Tiongkok yang mulai membuat terobosan di pasar mobil domestik dengan membanjiri pengemudi Tiongkok dengan mobil listrik murah dan berteknologi tinggi.
Bulan lalu, Honda mengumumkan peluncuran enam model kendaraan listrik merek Ye di Tiongkok pada tahun 2027 untuk kembali bersaing di pasar mobil Tiongkok.
Di Amerika, perusahaan juga sedang mematangkan rencana pembangunan basis manufaktur kendaraan listrik di Ontario, Kanada.
CEO Mibe juga mengatakan bahwa dia telah melihat kemajuan yang baik dalam pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Nissan Motor Company mengenai kemungkinan kemitraan untuk bekerja sama memproduksi komponen untuk mobil listrik.