0 0
Read Time:3 Minute, 19 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta, suhu terpanas di Indonesia sekitar 36 derajat Celcius, sedangkan di Arab Saudi bisa mencapai 41 derajat Celcius. Oleh karena itu, perjalanan tahun 2024 membutuhkan kekuatan fisik di tengah iklim panas Tanah Suci.

“Panas sekali sekitar jam 3 atau 4 sore. Cuaca terdingin terjadi pada pukul 6 pagi. Suhu di sana 26 derajat Celcius di pagi hari. Nanti pada musim haji akan semakin panas. Tahun lalu saat Arafah cuacanya mencapai 50 derajat Celcius, rata-rata 47 derajat Celcius, kata Liliek Marhandro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI (KEMNX).

Berikut beberapa hal praktis yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, termasuk mencegah memburuknya kondisi kesehatan jamaah:

1. Makan dan minum secara teratur

Banyak praktik keagamaan di Tanah Suci yang bisa melupakan makanan dan minuman. Padahal dua masalah ini penting.

Makan dan minum secara teratur. jangan lupa. “Biasanya banyak gerakan, jadi banyak bergerak,” kata Lilick.

Jangan lupa istirahat yang cukup.

Hal ini patut diperhatikan oleh jamaah haji yang akan beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama. Jika diabaikan, bahkan lupa makan dan minum, mereka bisa sakit.

“Sementara apakah mereka membawa makanan?” Dia lapar. Mungkin menahan kelaparan di Indonesia adalah hal yang lumrah. Lama-lama disana, akhirnya mereka lupa makan, lupa minum. Setelah dua hari terus dimana ya, bisa sakit.

2. Kenakan alat pelindung diri dan minum banyak air

Selama menunaikan ibadah haji, jamaah harus beradaptasi dengan cuaca panas di Arab Saudi.

“Peziarah keluar untuk membeli oleh-oleh. Itu yang harus kita kelola bersama. “Prioritas kami adalah meningkatkan kesehatan dan mengatur aktivitas jamaah pada hari ini,” ujarnya.

Lilik berpesan kepada jemaah untuk memakai alat pelindung diri saat harus keluar rumah. Selain itu, jangan lupa minum air putih.

“Tolong gunakan alat pelindung diri. Gunakan payung, jika ibu kenakan topi besar, kacamata hitam, masker, dan bawa alat penyiram. “Jika merasa haus, semprotkan agar tidak gosong dan minum air putih,” ujarnya.

Lilik mengingatkan kita untuk minum air putih sebanyak 250 ml setiap jamnya. Disarankan untuk diminum setiap 15 menit. Agar tidak mengeringkan tenggorokan dan tenggorokannya.

 

Selain cuaca panas, kelembapan di Arab Saudi relatif rendah. Jamaah haji disuruh minum air sebelum haus.

“Kalau dengar ada orang yang berangkat haji atau umrah lalu mencuci bajunya lalu dijemur di kamar, tidak ada airnya, kalau tidak terkena sinar matahari pun bisa kering, bayangkan tubuh kita tidak haus. , tapi kalau ke kamar mandi, kita buang air kecil, kita lihat air seni. “Iya, kalau air kencingmu mulai kuning kecokelatan, kamu dehidrasi. Berarti ada,” tegasnya.

Jadi, pastikan Anda minum sebelum haus. Jika Anda akan keluar rumah pada siang hari, minumlah air yang dicampur oralit sesampainya di hotel untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Jamaah haji dengan penyakit umum diminta untuk minum obat pribadi di Tanah Suci.

Oleh karena itu, kami menasihati Anda sejak sebelum Anda berangkat. “Semuanya sudah kami serahkan kepada petugas kesehatan. Yang utama adalah para jamaah tidak melupakan mereka yang rutin minum obat dan membawa obat-obatan yang biasa mereka gunakan dalam 40 hari yang mereka perlukan. Tanah Suci,” kata Lilik.

Lilik menyarankan agar dia meminum obat dari kantongnya agar dia tidak lupa dan meminumnya. Penyakit ini diharapkan dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat secara teratur. Khusus bagi pemudik penderita diabetes, gula darahnya dikontrol di Tanah Suci. Sementara itu, jemaah haji dengan tekanan darah tinggi bisa mengontrol tekanan darahnya selama berada di Arab Saudi.

“Yang berbahaya kita kendalikan ya. Yang berbahaya masuk, tapi kalau terkendali aman. Salah satunya rutin minum obat, jadi harus diminum obatnya untuk mengendalikan penyakit umum,” ujarnya.

 

Dalam situasi darurat, dimana jamaah lupa dan tidak membawa obat, Kementerian Kesehatan RI menyediakan obat dan perbekalan kesehatan lainnya.

Namun obat-obatan tersebut tidak cocok untuk jamaah haji. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk membawa obat Anda.

“Obat-obatan yang kami berikan tidak cocok untuk jamaah. Oleh karena itu kami menganjurkan agar anda membawa obat-obatan yang sesuai untuk anda selama 40 hari dan obat-obatan yang anda perlukan, dan anda dapat memasukkannya ke dalam koper yang besar, sehingga anda dapat dengan mudah membawanya ke bandara. Lilik “Kalau (obatnya) kecil, bawalah di tas bawaanmu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D