0 0
Read Time:1 Minute, 27 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – General Manager Pemasaran dan Humas Subaru Indonesia Ismail Ashlan menjelaskan faktor yang menghambat produsen mobil asal Jepang itu menjual produk kendaraan listriknya di Indonesia. Bahkan, merek mobil lain juga berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk memperkenalkan produk kendaraan listrik.

Diakui Ismail, kendaraan listrik kini populer di pasar global, namun menurutnya Subaru belum berbuat banyak untuk mendongkrak penjualan EV di pasar Indonesia sendiri. Apalagi, jajaran mobil yang dijual Subaru di Indonesia saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasar mobil Indonesia. 

“Saya kira (kendaraan listrik) tidak ada urgensinya masuk pasar, karena sudah ada di niche atau premium, sudah ada di medium, sudah ada di perekonomian,” kata Ismail. Selasa (19 Maret 2024) di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Faktor selanjutnya adalah penjualan kendaraan listrik di Indonesia masih lesu. Meski populer saat ini, Ismail menjelaskan penjualan kendaraan listrik di Indonesia hanya berkisar 900.000 unit pada November 2023.

“Kalau melihat penjualan 900.000 unit per tahun, penjualan kendaraan listrik kurang dari 10%, bahkan tidak sampai dua digit. kendaraan),” jelas Ismail.

Faktor lainnya, Subaru saat ini masih fokus memperkenalkan produk otomotif berteknologi penggerak empat roda simetris di pasar Indonesia.

Meski pemerintah mendorong produsen mobil untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia, Ismail menjelaskan, Subaru masih melihat terlebih dahulu perkembangan pasar dan tingkat permintaan sebelum memutuskan mengikuti jejak produsen mobil yang sudah lebih dulu membangun industri dalam negeri.

Faktor preferensi konsumen juga berkontribusi terhadap hal ini. Ismail menjelaskan, konsumen Subaru membeli mobil karena preferensi tertentu, seperti ketertarikan pada kendaraan sport atau petualangan.

“Jadi dalam pikiran mereka, ini bukan tentang apa itu mengemudi atau apa itu EV, ini tentang kesenangan,” tambah Ismail.

Oleh karena itu, dia menegaskan, pemasaran produk kendaraan listrik di Indonesia belum masuk dalam rencana Subaru hingga tahun 2026.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D