0
0
JAKARTA – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di lima lokasi di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bandung hari ini, Rabu (14/8/2019). Penggeledahan terkait dugaan penerimaan suap penerbitan izin impor bawang putih pada 2019.
“Setelah melakukan rangkaian penggeledahan di 11 lokasi sejak Jumat, 9 Agustus 2019, hari ini diturunkan dua tim paralel ke Jakarta dan Bandung untuk melakukan penggeledahan di lima lokasi tersebut,” kata Juru Bicara KPK, Febry Diansyah di gedung KPK, Jakarta Selatan. Rabu (14.08.2019).
Di Jakarta, tim KPK menggeledah dua lokasi, yakni kantor PT Pertani (Persero) dan kediaman saksi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Sementara di Bagara, tim menyerang rumah tersangka Elviant di kota wisata Florence Chansanan Gunung Putri.
Dua pencarian lainnya berada di Bandung. Yaitu rumah seseorang di Kediaman Katapang Indah dan kediaman tersangka Dodi Wahyuji di Kecamatan Sipahit, Bandung Wetan.
Febry juga mengatakan, dalam penggeledahan tersebut, petugas KPK menyita sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan kasus ini. Alat bukti tersebut antara lain dokumen terkait pengolahan impor bawang putih, serta bukti elektronik.
“Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memperoleh sejumlah dokumen terkait pengurusan impor bawang putih dan bukti elektronik dari lokasi ini,” ujarnya.
Dalam kasus tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus suap pengurusan izin impor bawang putih pada 2019. Keenamnya merupakan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, I Nyoman Dhamantra, I Pembina Nyoman, Meerawati Basri, dan empat anggota lainnya dari pihak swasta, Afung, Dodi Wahyudi, Zulfikar dan Elvianta.
I Nyoman diduga menerima suap sebesar Rp2 miliar dari total komitmen fee sebesar Rp3,6 miliar untuk pengurusan izin impor 20.000 ton bawang putih yang akan diimpor ke Indonesia. Suap datang dari pengusaha Chandra Suanda.
Dodi Wahyudi, Zulfikar, Elvianta dan Meeravati membantu memproses suap bawang putih dengan baik. Empat di antaranya mempunyai peran masing-masing dalam memuluskan izin impor bawang putih di Indonesia.
