0 0
Read Time:2 Minute, 13 Second

dianrakyat.co.id – Asisten Khusus Menteri Agama Republik Indonesia (Stafsus Menag), Wibowo Prasetyo mengapresiasi peran guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (PAI) sangat strategis dalam situasi pembentukan karakter dewasa ini. siswa. Tantangan era digital Nilai-nilai spiritual, kepribadian dan keteladanan yang ditanamkan oleh guru PAI merupakan modal kuat untuk membangun generasi bangsa yang lebih kuat di masa depan. 

“Namun kuncinya adalah guru PAI harus siap untuk terus mengembangkan kemampuannya dan lebih beradaptasi dengan perkembangan zaman. Saat ini, zaman berubah begitu cepat sehingga jika kita tidak fleksibel, kita akan tertinggal. Digitalisasi PAI diperlukan karena sudah menjadi kebutuhan global, kata Wibowo pada Selasa, 14 Mei 2024, pada Rapat Koordinasi, Implementasi, Pengembangan, Pengelolaan, dan Pelayanan Direktorat PAI Kementerian Agama di Bekasi. . 

Wibowo mengatakan guru PAI berada pada posisi strategis karena sehari-harinya berinteraksi dengan siswa yang sebagian besar merupakan Generasi Z. Keunggulan generasi pengguna internet aktif ini, kata Wibowo, sangat terbuka, toleran, dan cepat menerima informasi, kritis, multitasking, interaktif, dan ambisius. Di sisi lain, Generasi Z mempunyai kecenderungan lemah dalam mengontrol informasi. Alhasil, mereka dengan mudahnya menyerap berbagai informasi tanpa menyadari apakah yang mereka dapatkan adalah scam atau bukan.

“Inilah peran strategis guru PAI untuk melihat lebih jelas berbagai berita bohong, termasuk yang berkaitan dengan isu agama. Hal ini menghindarkan siswa dari melakukan kesalahan agama. “Generasi Z ini perlu kita selamatkan, karena pada tahun 2030 nanti ada yang akan menggantikan posisi kita,” jelas Wibowo.

Wibowo mengapresiasi pengelolaan PAI, dan kini telah menyiapkan peta jalan penyelenggaraan pendidikan agama Islam yang lebih berkualitas dan fokus. Program Satu Data untuk Semua dan Digitalisasi dalam roadmapnya menunjukkan bahwa PAI akan dikaitkan dengan pemanfaatan perkembangan teknologi di masa depan. 

“Program ini tepat karena sejalan dengan program besar Satu Data Indonesia 2025. Jika semuanya berbasis digital maka akan meningkatkan aspek transparansi, akuntabilitas dan lebih terukur.” kejanggalan atau penipuan,” kata mantan pemimpin redaksi surat kabar Jawa Tengah itu.

M Munir, Direktur PAI Kementerian Agama, menjelaskan selain menggalakkan digitalisasi, pihaknya terus meningkatkan kapasitas dan pelatihan guru dan pengawas PAI. Karir dan kesejahteraan guru dan pengawas juga menjadi perhatian agar mereka bisa lebih fokus dalam menjalankan tugasnya. Program penguatan moderasi beragama terus dikembangkan, termasuk membangun ekosistem mulai dari tingkat sekolah hingga universitas. Selain itu, budaya keagamaan juga diperkuat di sekolah-sekolah.

“Kurikulum PAI juga akan dikembangkan lebih lanjut agar lebih mudah dan model pengajarannya menyenangkan. Agenda kami yang lain adalah melakukan rebranding PAI melalui media sosial agar lebih terintegrasi dengan masyarakat, memberikan manfaat yang luas, jelas Munir.

Baca artikel trending menarik lainnya di tautan ini. Wapres mendorong penguatan tata kelola dan digitalisasi sebagai kunci pengembangan asuransi syariah. Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mengapresiasi kerja sama dan sinergi antar pelaku usaha untuk pengembangan asuransi. dianrakyat.co.id.co.id 28 Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D