0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Sleep apnea adalah gangguan tidur yang melibatkan pernapasan. Ahli saraf RS EMC Alam Sutera, Daniel T. Menurut Suryadisastra, sleep apnea terjadi ketika pasien terbangun secara tiba-tiba dalam keadaan oksigen rendah.

Sleep apnea ditandai dengan dengkuran yang keras dan di tengah mendengkur, penderita tiba-tiba tidak bisa bernapas seperti ada yang tercekik. Pasien langsung terbangun dari tidurnya karena tidak bisa bernapas.

“Gejalanya adalah mendengkur keras saat tidur diikuti dengan kesulitan bernapas secara tiba-tiba, yang terjadi beberapa saat sebelum pasien bangun,” kata Danielle kepada Health Is Snoring Dangerous? Oleh dianrakyat.co.id, Senin (29/7/2024).

Ia juga mengatakan, penderita sleep apnea bisa kurang tidur karena lebih sering terbangun.

Karena kurang tidur, saat beraktivitas di siang hari, akibatnya adalah kurang konsentrasi, tidur ringan, dan microsleep saat mengemudi, kata Daniel.

Seperti yang Anda ketahui, tidur mikro mengacu pada tidur siang singkat kapan pun dan di mana pun, seperti yang ditunjukkan oleh WebMD. Jika hal ini terjadi saat berkendara, akibatnya fatal. Sudah banyak kasus kecelakaan di jalan raya akibat micro sleep.

Lalu apa penyebab apnea tidur?

Menurut Daniel, penyebab paling umum dari sleep apnea adalah tersumbatnya saluran napas. Tersumbatnya saluran napas ini seringkali disebabkan oleh obesitas atau kelebihan berat badan, masalah pada bentuk dagu atau rahang, dan rongga mulut yang sempit.

Selain ketiga masalah di atas, sleep apnea juga bisa disebabkan oleh faktor usia dan penyakit. Misalnya stroke, gangguan motorik dan gangguan pernafasan lainnya.

Untuk mengetahui apakah ada keluhan sleep apnea, pasien dapat melakukan tes tidur atau polisomnografi.

Polisomnografi merupakan tes tidur, sehingga pasien diberikan alat yang mengukur gelombang otak, pernapasan, suara dengkuran, serta kemampuan otot dada dan perut untuk mengembang.

Tes ini dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Pencatatan minimal dilakukan selama empat jam atau sampai pasien bangun.

Sementara itu, dokter tidur EMC Hospital Tangerang Lanny Swanjani Tanujaja menambahkan, sleep apnea dapat terjadi pada berbagai usia.

“Orang-orang dari segala usia bisa menderita sleep apnea, mulai dari anak-anak hingga orang tua,” kata Lanni.

Namun ada kelompok yang lebih berisiko terkena masalah ini, yaitu: Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penderita obesitas atau kelebihan berat badan. Pasien dengan diabetes tipe 2. Pasien dengan penyakit kardiovaskular.

Lebih lanjut Lanny menjelaskan, mendengkur berbeda dengan sleep apnea. Mendengkur adalah salah satu gejala klinis apnea tidur, dan apnea tidur adalah salah satu penyakitnya.

Jadi, sleep apnea adalah suatu penyakit dan gejala utamanya adalah mendengkur. Kenapa dia mendengkur? Karena tidak ada cukup oksigen saat tidur, dan pada apnea tidur obstruktif, ada sesuatu yang menghalangi saluran udara.”

“Jadi ketika pasien sedang tidur, dia berusaha menyerap lebih banyak kekurangan oksigen yang disebabkan oleh berkedip, dan itulah yang kita sebut mendengkur,” jelas Lanny.  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D