dianrakyat.co.id, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) perlu merogoh kocek sekitar USD 1 juta per bulan atau sekitar Rp 15,5 miliar per bulan (dapat berubah sewaktu-waktu sebesar Rp 15.541 per dolar AS) untuk memelihara superyacht mewah yang dicuri dari orang Rusia. milyarder. . Penangkapan tersebut dilakukan sebagai upaya Departemen Kehakiman AS untuk memaksa pemerintah Rusia.
Dikutip dari CNN, Minggu (10/3/2024) Superyacht Amadea sepanjang 348 kaki merupakan aset pertama yang dicari jaksa AS sebagai bagian dari upaya KleptoCapture, sebuah kelompok yang menyasar orang-orang Rusia yang merupakan sahabat Kremlin.
Kapal pesiar tersebut disita ketika berlabuh di Fiji pada tahun 2022 oleh otoritas setempat dan FBI. Jaksa AS menuduh pemiliknya, Suleiman Kerimov, yang kaya raya dengan menjual emas, melanggar sanksi AS dengan menggunakan sistem perbankan AS untuk membayar biaya pembelian kapal tersebut. Kapal pesiar itu berlabuh di San Diego.
Sementara itu, jaksa penuntut federal telah meminta izin kepada hakim untuk menjual kapal tersebut dengan mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan kapal tersebut hingga saat ini mencapai US$ 20 juta atau Rp 312 miliar.
Menurut US Marshals Service, evaluasi baru memperkirakan nilai kapal pesiar mewah tersebut mencapai $230 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.
“Lebih masuk akal bagi pembayar pajak untuk membayar jutaan dolar per bulan untuk memelihara Amadea ketika biaya tersebut dapat dikurangi menjadi nol melalui penjualan,” tulis penggugat dalam mosi yang diajukan bulan ini.
Jaksa juga menuliskan dalam permohonannya, biaya yang diperlukan sekitar USD 600 ribu dan pemeliharaan kapal pesiar sekitar Rp 9,3 miliar, serta biaya asuransi sebesar USD 144.000 dan sekitar Rp 2,2 miliar.
Dengan tambahan biaya untuk menutupi proses pengeringan hingga penyimpanan, biaya tersebut bertambah hingga USD 178.000 atau sekitar Rp 2,7 miliar per bulan, sehingga total biaya menjadi USD 922.000 atau $1 juta per bulan.
Eduard Khudainatov dan Millemarin Investments mencoba mengklaim kapal tersebut. Mereka menentang penjualan tersebut, dengan mengatakan bahwa hakim tidak boleh mengambil keputusan sampai permintaan mereka untuk mengakhiri gugatan perdata diselesaikan.
Mereka mengatakan kepada hakim, “mereka menawarkan penggantian kepada pemerintah atas biaya pemeliharaan kapal Amadea jika kapal itu dikembalikan. Tawaran ini tetap berlaku.
Membela Amadea, tentu saja, membutuhkan biaya yang besar, dan jaksa penuntut tidak mengharapkan pembayar pajak Amerika untuk menanggung beban ini. Namun keputusan yang salah untuk menangkap mereka dibuat oleh pemerintah, yang mengetahui konsekuensinya bagi pembayar pajak Amerika.
Jaksa mengatakan keputusan atas permintaan tersebut bisa memakan waktu berbulan-bulan, sehingga pemerintah harus mengeluarkan biaya besar untuk memelihara kapal tersebut.