dianrakyat.co.id – Merangkul momentum Hari Paliatif Internasional 2022 pada 8 Oktober, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi melaksanakan edukasi bertajuk “Never Alone: Tips Mendampingi Pasien Kanker di Masa Sulit” melalui Instagram live, bersama Dr. Venita Eng M. Sc.CT, Koordinator Perawatan Paliatif MRCCC, Kamis (06/10/2022), yang dihadiri oleh ratusan peserta dari keluarga pasien MRCCC dan berbagai komunitas penyintas kanker.
Informasi diberikan tentang perawatan paliatif, yang merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan pasien, keluarga, dan perawat. Perawatan diberikan melalui pengelolaan dan pencegahan rasa sakit dan keluhan fisik lainnya, serta masalah psikologis, sosial dan spiritual.
Dr Venita mengatakan, di masa sulit yang dialami pasien kanker, perawatan paliatif sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan pasien dengan pendekatan holistik dan komprehensif termasuk dukungan keluarga. Perawatan paliatif juga tidak sebatas diberikan pada pasien kanker stadium tertentu saja, namun dapat dimulai pada stadium awal dan juga pada kondisi non-kanker. Layanan khusus, perawat, tim perawatan holistik, relawan dan pendeta. Tim multidisiplin akan merawat pasien onkologi agar lebih nyaman melewati masa-masa sulit mulai dari awal diagnosis, akhir hidup, hingga saat berkabung keluarga.- kata dr Venita yang juga bekerja di Yayasan Kanker Indonesia, dalam siaran pers yang diterima dianrakyat.co.id, Selasa (18/10/2022).
Layanan perawatan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals, Semanggi dapat diakses oleh pasien dan keluarga melalui konsultasi langsung di klinik paliatif, kunjungan ruang rawat inap, telekonsultasi dan layanan home care atau kunjungan tim dokter dan perawat paliatif di rumah pasien. Tersedia.
Perawatan paliatif memberikan pendekatan terpadu dalam pelayanan kesehatan yang bersifat aktif, yaitu pendekatan multidisiplin terpadu antara dokter, perawat, fisioterapis, pekerja sosial medis, psikolog, ahli gizi, pendeta, relawan dan profesi lain yang diperlukan.
Dr Venita mengingatkan bahwa beberapa prinsip perawatan paliatif menghormati proses hidup dan mati setiap orang sebagai proses normal. Prinsip lainnya adalah menghormati keinginan pasien dalam mengambil keputusan, berusaha menghilangkan rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu serta mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga.
“Mengacu pada prinsip perawatan paliatif, dapat dikatakan bahwa pengobatan pada satu pasien tidak bisa digeneralisasikan pada pasien lain. Tim paliatif akan menyesuaikan pengobatan dengan kondisi dan kenyamanan setiap pasien. mendukung pasien untuk tetap beraktivitas sesuai kondisinya “sampai akhir hayat, bahkan untuk menghidupi keluarga di saat berduka”, ujarnya.
Staf paliatif atau tenaga kesehatan yang berorientasi pada perawatan paliatif hendaknya mempunyai sikap peduli terhadap pasien (empati), menghormati pasien sebagai orang yang unik, memiliki pengetahuan dan keterampilan medis, serta memperhatikan aspek komunikasi dan budaya terkait seperti suku, ras, agama, dan lain-lain. . Faktor budaya lain mungkin mempengaruhi penderitaan pasien.
“Persetujuan pasien dan/atau keluarganya mutlak diperlukan sebelum perawatan paliatif dilakukan,” kata dr Venita.
Layanan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals, Semanggi, memiliki sejumlah keunggulan. Di semua titik perawatan pasien kanker dan keluarganya, tim paliatif memiliki pengalaman dan pengetahuan terkini, dan perawatan yang diberikan bersifat personal dan “disesuaikan” antar individu.
Misalnya, bagi pasien yang merencanakan perawatan paliatif di rumah, beberapa hal khusus akan dipersiapkan, seperti akses terhadap obat-obatan, mobilisasi pasien, fasilitas ruang perawatan, pengasuh, serta penentuan rangkaian tujuan pengobatan untuk menjamin kepuasan pasien dan keluarga.
Dr Venita menjelaskan, caregiver (pendamping pasien) juga menjadi fokus perawatan, bersamaan dengan perawatan paliatif pasien itu sendiri. Para perawat juga akan mendapatkan edukasi dan pemahaman tentang perawatan pasien sehingga mereka dapat diberdayakan, dan kesejahteraan para perawat juga akan menjadi pertimbangan.
“Bagi pasien yang merasa membutuhkan dukungan, jangan ragu untuk datang kepada kami. Tim paliatif di MRCCC akan membantu dengan segala keahlian dan pengalamannya. Selain kami, ada juga dukungan dari tim Samudra Kasih di MRCCC yang dilatih oleh para penyintas. Dan Warriors “secara aktif berkontribusi dan mendukung pasien dan keluarga yang membutuhkan,” jelas Dr. Venita.