0 0
Read Time:1 Minute, 22 Second

JAKARTA – Wall Street ditutup menguat pada Kamis (2/5/2024) waktu setempat seiring investor mencermati sikap Bank Sentral AS (The Fed) yang cenderung lebih akomodatif dari perkiraan. Bank sentral diyakini enggan menaikkan suku bunga atau melonggarkan kebijakan moneter.

Mengutip Reuters, ketiga indeks AS berakhir di wilayah positif. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 322,37 poin, atau 0,85%, menjadi 38.225,66. Sementara itu, S&P 500 (.SPX) bertambah 45,81 poin atau 0,91% menjadi 5.064,2 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 235,48 poin atau 1,51% menjadi 15.840,96.

Nasdaq memimpin kenaikan, naik 1,5 persen karena dorongan sehat dari saham-saham chip setelah Qualcomm ( QCOM.O ) melaporkan penjualan dan laba kuartalan yang mengalahkan ekspektasi para analis.

Selain itu, pasar terus mengukur Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu bahwa langkah selanjutnya dalam kebijakan bank sentral adalah menurunkan suku bunga kebijakan utama, setelah bank sentral membiarkan labanya tidak berubah pada akhir pertemuan bulanannya.

Namun, ia mencatat bahwa angka inflasi yang kuat baru-baru ini menunjukkan bahwa penurunan suku bunga pertama mungkin memerlukan waktu lama.

“Pelajaran dari peristiwa kemarin adalah bias The Fed tetap rendah, mempertahankan suku bunga tetap atau memotong,” kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Silvestre, Illinois.

“Mereka tidak bersedia menaikkan suku bunga lebih lanjut. Mereka akan menjaga suku bunga tetap stabil, dan jika ada tanda-tanda pelemahan ekonomi atau inflasi, mereka akan siap untuk melakukan pemotongan.”

Data yang dirilis pada hari Kamis termasuk penurunan klaim pengangguran, penurunan rencana pekerjaan, kenaikan biaya tenaga kerja triwulanan dan penurunan tajam dalam output, semuanya menjadi fokus laporan pekerjaan bulan April pada hari Jumat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D