JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara melalui anak usahanya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), menjalin kemitraan strategis dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan baru saja ditandatangani perjanjian kerja sama di Surabaya.
Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan berkolaborasi dalam menyediakan solusi keuangan terintegrasi untuk mendukung ekosistem SGN, khususnya bagi petani tebu yang menjadi mitra utama.
Nantinya, Bank Mandiri akan memberikan Kredit Usaha Rakyat/Kredit Usaha Mikro (KUR/KUM) dengan skema pembayaran hasil panen kepada petani tebu. Skema ini memungkinkan petani untuk membuat arus kas mereka lebih fleksibel.
“Dengan demikian, kewajiban pembayaran dapat disesuaikan dengan waktu panen yang seringkali menjadi tantangan dalam pengelolaan agrobisnis,” kata CEO Holding Perkebunan Nusantara PTPN III M Abdul Ghani dalam keterangannya, Selasa (13/8). /2024).
Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya PTPN Group dalam meningkatkan kesejahteraan petani tebu Indonesia. Menurutnya, hal ini memungkinkan akses yang lebih luas terhadap fasilitas keuangan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka.
Diharapkan kemitraan ini tidak hanya mampu membantu petani tebu dalam jangka pendek, namun juga berkontribusi terhadap keberlanjutan industri gula nasional. “Dengan pembiayaan yang lebih mudah dan fleksibel, petani tebu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panennya,” kata Ghani.
Hal ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong upaya masa depan menuju swasembada gula. Sementara itu, Ketua SGN Mahmudi mengatakan skema kemitraan Bank Mandiri berbeda dengan skema lainnya.
Modal usaha petani tidak hanya digunakan untuk biaya budidaya, pemupukan, serta biaya tebang, bongkar dan angkut (TMA), namun juga untuk pembelian benih tebu.
“Yang istimewa dari skema ini, selain membantu modal usaha petani tebu untuk biaya budidaya, pupuk dan TMA, skema ini juga menanggung biaya bibit tebu yang merupakan skema baru dengan Bank Mandiri,” kata Mahmudi.