0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Merokok telah terbukti secara ilmiah memiliki berbagai dampak negatif baik bagi ibu hamil maupun bayinya.

Hal itu menurut Dickie Budiman, pakar kesehatan sekaligus peneliti yang mempelajari dampak merokok.

Menurutnya, merokok menyebabkan gangguan kesuburan baik pada pria maupun wanita. Merokok pada ibu hamil meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Dickey mengatakan kepada Health dianrakyat.co.id melalui pesan singkat yang dikutip Rabu 5 Juni 2024, dampak perokok pasif berbahaya bagi anak-anak, meningkatkan risiko gangguan pernafasan, infeksi telinga, dan sindrom kematian bayi mendadak.

Selain menimbulkan dampak negatif bagi ibu hamil dan bayinya, merokok juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius, seperti: penyakit kardiovaskular.

Merokok merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit pembuluh darah lainnya.

Nikotin dalam rokok dan rokok elektrik meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, dan merokok merupakan salah satu faktor risiko utama.

Selain menyebabkan penyakit kardiovaskular, merokok diketahui menjadi penyebab utama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru-paru. Merokok merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan kronis.

Menggunakan buah anggur juga tidak aman untuk paru-paru. “Meski banyak orang menganggap vaping sebagai pilihan yang lebih aman, namun penelitian menunjukkan bahwa uap yang dihasilkan mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak paru-paru,” jelas Dickey.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 90% kanker paru-paru disebabkan oleh merokok.

Selain kanker paru-paru, merokok juga dikaitkan dengan kanker lain, antara lain kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, pankreas, kandung kemih, dan ginjal.

Menurut American Cancer Society, sekitar 20% dari seluruh kematian akibat kanker disebabkan oleh merokok.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, merokok membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun. Lebih dari 7 juta kematian disebabkan langsung oleh kebiasaan merokok, dan sekitar 1,2 juta kematian disebabkan langsung oleh kebiasaan merokok.

Organisasi Kesehatan Dunia juga melaporkan bahwa terdapat sekitar 1,1 miliar perokok di seluruh dunia, 80% di antaranya tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sedangkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Berdasarkan Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka merokok pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai 33,8%.

Tingkat merokok di kalangan remaja berusia 10 hingga 18 tahun meningkat dari 7,2% pada tahun 2013 menjadi 9,1% pada tahun 2018.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D