RIO DE JANEIRO – Di timur laut Brasil, sebuah penemuan luar biasa menggabungkan paleontologi dan arkeologi. Situs Cerro do Letreiro di kota Sosa di negara bagian Paraíba berisi ukiran batu kuno serta jejak kaki dinosaurus.
Terdapat tiga singkapan batuan besar yang mengandung jejak kaki fosil dinosaurus theropoda, sauropoda, dan iguanodentine dari periode Kapur Awal (145 hingga 100,5 juta tahun lalu).
Seperti dilansir IFL Science pada Selasa (26/4/2023), kawasan tersebut juga menjadi rumah bagi petroglif, seni cadas prakolonial yang dibuat dengan mencungkil permukaan batuan.
Sebuah studi baru menggambarkan kombinasi paleontologi dan arkeologi sebagai “sangat berharga” dan belum pernah dieksplorasi sedekat ini sebelumnya.
Meskipun jejak kaki dinosaurus dan seni cadas telah ditemukan bersamaan di tempat lain – seperti Australia, Polandia, dan Utah – penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara jejak kaki tersebut dan petroglif di Cerrote do Letreiro.
Para peneliti menyimpulkan bahwa “pembangun pasti mengenali jejak kaki tersebut dan dengan sengaja membuat petroglif di sekitarnya, menciptakan hubungan simbolis antara ekspresi grafis manusia dan fosil.”
Penemuan jejak kaki dinosaurus di kawasan tersebut pertama kali dilaporkan pada awal abad ke-20. Sejak itu, aspek paleontologi situs tersebut telah dipelajari beberapa kali. Namun, petroglif hanya mendapat sedikit perhatian dan tidak pernah dianalisis secara ekstensif atau dikaitkan dengan jejak kaki.
Tim peneliti melakukan survei di lokasi dan mengidentifikasi tiga singkapan besar yang mengandung jejak kaki dinosaurus dan petroglif. Pada singkapan pertama, mereka menemukan 22 tanda baru, dengan konsentrasi jejak kaki theropoda tertinggi (kelompok yang mencakup T. rex).
Penemuan ini membuka peluang baru untuk mempelajari interaksi masa lalu antara manusia dan dinosaurus dan memberikan wawasan tentang budaya dan kepercayaan masyarakat pra-kolonial.