LONDON – Hari-hari di Bumi akan bertambah seiring bulan secara bertahap menjauh dari planet yang dapat dihuni.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa semakin jauh jarak Bulan, semakin banyak perubahan gravitasi bumi.
Hal ini menyebabkan rotasi bumi melambat sehingga mengakibatkan hari menjadi lebih panjang.
Mereka mengatakan bahwa satu hari di Bumi pada akhirnya akan berlangsung selama 25 jam, namun mereka mengatakan hal itu akan memakan waktu sekitar 200 juta tahun.
Menurut Daily Mail, ahli geosains Amerika Stephen Myers berkata, “Saat bulan surut, bulan tampak seperti penggeser yang bergerak lambat.”
Saat ini, Bulan berjarak sekitar 383.023 km dari Bumi dan membutuhkan waktu 27,3 hari untuk menyelesaikan satu kali orbit. Fenomena ini dikenal sebagai periode orbit sinodik Bulan.
Studi menunjukkan bahwa Bulan bergerak menjauhi Bumi dengan kecepatan rata-rata 3,81 sentimeter per tahun. Akibatnya, orbit Bulan menjadi lebih besar, yang berarti waktu yang dibutuhkan untuk satu kali orbit menjadi sedikit lebih lama seiring berjalannya waktu.
Namun, perubahan ini terlalu sedikit dan memerlukan waktu terlalu lama untuk menjadi signifikan. Perubahan jarak ini mempengaruhi lamanya hari Bumi karena tarikan Bulan berperan memperlambat rotasi Bumi.
Seiring berjalannya waktu, hari di Bumi akan semakin panjang dan Bulan akan semakin jauh. Namun dampak tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama, sehingga meskipun dampaknya nyata, perubahan tersebut tidak langsung terasa dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bulan berada jauh dari bumi. Proses ini disebabkan oleh fenomena yang disebut “peluruhan pasang surut”.
Ketika gravitasi Bulan menarik air ke lautan bumi, hal tersebut juga mempengaruhi rotasi bumi sehingga menyebabkan bumi berputar sedikit lebih lambat.