dianrakyat.co.id, Penggemar Dragon Ball Jakarta masih berduka mendengar kematian penulisnya, Akira Toriyama, pada 1 Maret 2024. Kabar meninggalnya manga Dragon Ball telah dirilis oleh penerbit Shueisha pada Jumat (8). /3/2024).
Semasa hidupnya, Akira Toriyama berhasil menjadikan franchise Dragon Ball sebagai salah satu proyek hiburan terhebat. Akira Toriyama sering berpikir untuk mendobrak batasan dengan menunjukkan bahwa bola naga dapat mengabulkan keinginan seseorang, termasuk kehidupan setelah kematian.
Namun terlepas dari hal tersebut, ada hal yang mengejutkan para penggemarnya, khususnya para penggemar yang berdomisili di Indonesia. Di awal serial manga Dragon Ball, Akira Toriyama mulai dikenal oleh budaya Bali ketika ia menciptakan cerita kompetisi pencak silat.
Hal ini terlihat dari banyaknya kata-kata, teks, dan kostum karakter baru yang ditulis oleh Akira Toriyama untuk manga Dragon Ball. Kisah pertarungan ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1984, namun telah beberapa kali menjadi pemberitaan di India pada tahun 2010-an dan 2020-an.
Salah satu simbol dari pihak Bali yang paling dikenal adalah bentuk Gapura yang menunjukkan kemunculan Bathara Kala di area perlombaan. Tak hanya itu, lokasinya mirip dengan Wantilan yang ada di Bali.
Tak hanya itu, di banyak buku manga dan anime, Akira Toriyama menerbitkan kata-kata yang memiliki arti Indonesia. Misalnya saja cameo Wayan Budhiyasa dengan kaos bertuliskan “Budhiyasa” yang menjadi pemandu Akira Toriyama ke Bali.
Ketika Dragon Ball diadaptasi menjadi anime, muncullah beberapa kata yang jelas-jelas identik dengan bahasa Bali.
Misalnya, kota tersebut mengatakan “Singaraja”, “Nanas”, “Kopi”, dan “Garam Pedas”.
Para pencak silat dalam tayangan manga Dragon Ball tampil dengan pakaian khas Bali.
Akira Toriyama ditemukan meninggal karena hematoma subdural, atau penumpukan di selaput yang melindungi otak.
Keluarga Akira Toriyama menguburkan artis manga tersebut dengan meminta penggemar untuk tidak menyampaikan belasungkawa.