dianrakyat.co.id, Jakarta – Setiap bulan, sekitar dua hingga tiga hari sebelum pembuahan, beberapa wanita mengalami kabut otak. Mirip dengan perasaan yang dirasakan saat bangun kesiangan, tidak bisa berpikir secepat atau sejelas dulu, pikiran sedikit kabur, dan merasa tidak tahu.
Para ahli menggunakan istilah kabut otak untuk menggambarkan berbagai “masalah mental” sementara, seperti kesulitan berkonsentrasi, pelupa, dan kebingungan.
Kabut otak bukanlah diagnosis medis, melainkan gejala yang terkait dengan banyak kondisi kesehatan, termasuk kecemasan, depresi, COVID kronis, dan PMS (sindrom pramenstruasi).
Penelitian tentang hubungan antara kabut otak dan PMS masih terbatas. Menurut Jennifer Rowlands, seorang spesialis kedokteran, ini adalah tugas yang sangat sulit untuk dihadapi, meskipun banyak cerita yang diceritakan orang.
Misalnya seperti dilansir DIRI sebelumnya, kelelahan mental dan gangguan kognitif dapat mengganggu pekerjaan. Penelitian menunjukkan bahwa gejala PMS, termasuk gejala psikologis seperti kebingungan, dapat memengaruhi hubungan pribadi.
“Sangat menyedihkan untuk menghadapinya setiap bulan, tapi pasti ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu,” kata Rowlands. Mengapa menstruasi bisa menyebabkan kabut otak?
Rowlands mengaitkan kabut otak pramenstruasi dengan perubahan hormonal yang terjadi selama menstruasi.
“Ini ada hubungannya dengan perubahan siklus estrogen dan progesteron. Menurut Rowlands, hal itu tidak terlalu jauh.
Menstruasi dapat menyebabkan segala macam perubahan hormonal secara drastis dan cepat yang disertai dengan serangkaian gejala (alias PMS), seperti dilansir DIRI pada Senin, 22 April 2024 .
Meskipun penelitian tentang PMS dan kabut otak tidak meyakinkan, beberapa pakar kesehatan, termasuk DIRI, angkat bicara mengenai hal ini, dengan mengatakan bahwa orang sering melaporkan mengalami kabut otak sebelum menstruasi.
Menurut Cheruba Prabhakar, MD, Kepala Konsultan Medis di Rowlands dan Cheruba Prabhakar, perusahaan kesehatan Purissima, perasaan hampa mental disebabkan oleh perubahan penting pada hormon, neurotransmiter, dan kadar insulin. Terjadi pada saat menstruasi.
Studi menunjukkan bahwa estrogen dan progesteron mempengaruhi neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin yang berhubungan dengan fungsi kognitif (sekelompok keterampilan kognitif yang mencakup fungsi kognitif dan pemecahan masalah).
Penelitian telah mengaitkan rendahnya estrogen dengan gangguan kognitif, dan tingginya estrogen dengan peningkatan daya ingat dan pembelajaran.
“Ada reseptor estrogen di otak,” kata Rowlands, jadi masuk akal jika otak Anda terpengaruh oleh penurunan estrogen yang terjadi selama PMS.
Tingkat insulin sedikit berfluktuasi selama siklus menstruasi, dan peningkatan resistensi insulin – yang terjadi ketika tubuh Anda kesulitan menggunakan glukosa, atau gula darah, untuk energi – Perubahan ini dapat mempengaruhi otak dan memori, kata Rowlands.
“Pendapat lainnya adalah anemia, kekurangan darah merah dalam tubuh bisa terjadi karena menstruasi yang berat, sehingga bisa menimbulkan masalah psikologis pada PMS, antara lain brain fog dan kelelahan,” imbuhnya.
Tentu saja gejala PMS berbeda-beda pada setiap orang. Meskipun beberapa orang mengalami kabut otak yang parah selama menstruasi, ada pula yang berpikiran jernih.
Genetika, kondisi kesehatan tertentu, dan gangguan mental, antara lain, dapat memengaruhi jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami seseorang selama kehamilan, kata Prabhakar.
Tidak ada solusi cepat untuk mencegah atau menghentikan kabut otak pramenstruasi. Namun ada cara untuk mengurangi kemarahan dan frustrasi. Latihan setiap hari
Studi menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menghilangkan kabut otak. “Olahraga menyeimbangkan insulin dan menstimulasi aliran darah ke otak,” kata Rowlands.
Ini membantu meningkatkan daya ingat, fokus dan pemrosesan informasi, dan merupakan cara yang efektif untuk mengatasi kabut otak. Anda bisa melakukan latihan kardio seperti berenang atau bersepeda atau latihan intensitas rendah seperti yoga. Jadikan tidur sebagai prioritas
Jika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas tinggi, yaitu tujuh hingga sembilan jam semalam bagi kebanyakan orang dewasa, otak Anda dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan. Jika kabut otak mengganggu hidup Anda, temui dokter
Jika Anda sudah mencoba strategi kesehatan seperti olahraga dan relaksasi dan kabut otak masih berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda atau dokter perawatan primer, jika ada, kata Rowlands.
Sekali lagi, brain fog tidak selalu berhubungan langsung dengan menstruasi dan bisa disebabkan oleh suatu kondisi medis. Dokter Anda dapat meninjau gejala dan riwayat kesehatan Anda untuk menentukan apakah ada hal lain yang berkontribusi terhadap kabut otak Anda.