0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

dianrakyat.co.id – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkus) memerintahkan seluruh apotek dan toko obat untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup. Hal ini menanggapi penyelidikan dan keluhan penggunaan sirup parasetamol yang diketahui menjadi penyebab penyakit ginjal akut misterius pada anak.

Selain Paracetamol, Ibuprofen merupakan obat yang umum digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, biasanya tersedia dalam bentuk sirup dan tablet. Kedua obat tersebut tersedia dalam berbagai merek yang mudah didapat di apotek terdekat

Meski sama-sama merupakan pereda nyeri dan antipiretik, terdapat perbedaan antara ibuprofen dan parasetamol. Simak penjelasan perbedaan paracetamol dan ibuprofen berikut ini

Penggunaan parasetamol dan efek sampingnya

Paracetamol adalah obat analgesik atau pereda nyeri yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang akibat sakit kepala, sakit gigi, migrain, sakit punggung, atau keseleo. Paracetamol tak hanya meredakan nyeri, juga bisa menjadi penurun demam

Paracetamol bisa digunakan oleh semua orang, termasuk ibu hamil dan menyusui. Namun perlu diingat bahwa penggunaan paracetamol untuk anak tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus memperhatikan usia. 

Paracetamol dapat diberikan pada anak usia 2 bulan ke atas. Dosis paracetamol harus disesuaikan dengan berat badan anak atau sesuai anjuran dokter.

Seperti obat-obatan pada umumnya, paracetamol dapat menimbulkan efek samping: sakit kepala, mual dan muntah, sembelit, dan alergi.

Meski jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan efek samping paracetamol bisa lebih serius, misalnya: tekanan darah turun, sesak napas, atau detak jantung cepat.

Jika hal ini terjadi setelah penggunaan paracetamol, segera konsultasikan ke dokter

Penggunaan ibuprofen dan efek sampingnya

Berikutnya adalah ibuprofen yang termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Seperti parasetamol, ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan demam 

Bedanya, ibuprofen juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan. Selain itu, ibuprofen juga menghambat produksi zat inflamasi dalam tubuh.

Ibuprofen dapat diberikan dalam dosis yang sesuai pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, ibu hamil tidak disarankan menggunakan ibuprofen karena risiko cacat lahir dan gangguan kesehatan. 

Hal ini juga berlaku untuk ibu menyusui. Ibuprofen juga dapat diserap dalam jumlah kecil ke dalam ASI, jadi konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

Penggunaan ibuprofen pada anak juga memiliki batasan usia. Perlu diingat bahwa ibuprofen hanya boleh diberikan kepada bayi dan anak berusia lebih dari enam bulan. Ibuprofen sebaiknya diberikan kepada anak berusia kurang dari 6 bulan di bawah pengawasan medis.

Ibuprofen memiliki banyak efek samping, antara lain gangguan pernafasan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, gagal ginjal, alergi.

Ibuprofen sebaiknya diminum setelah makan karena dapat menyebabkan sakit maag dan iritasi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D