0 0
Read Time:3 Minute, 30 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Seorang warga sedang mengendarai sepeda motornya sendirian, tiba-tiba pengendara sepeda motor itu menyusulnya dari belakang dan menabraknya. Warga tersebut terjatuh. Sepeda motor tidak dapat dihidupkan kembali. Seorang pemuda menawarkan untuk membawanya ke bengkel Akmal.

Warga kemudian mendorongnya ke bengkel Akmal. Sementara itu, pengendara sepeda motor menemui Akmal (35) dan Akmal langsung memberikan uang karena berhasil membawa pasien (istilah untuk sepeda motor yang diperbaiki). Rupanya Akmal sengaja menyewa orang untuk merusak sepeda motor orang lain agar bisa sampai ke bengkelnya. 

Akmal sudah selesai memperbaiki mesin dan mematok harga yang cukup mahal, keluh warga. Akmal yang sedang bad mood pun marah dan meminta pria tersebut membawa sepeda motornya ke bengkel lain. Farah (30) istrinya datang membawa bekal untuk menenangkan perasaan suaminya. Harus bersabar dalam menghadapi pelanggan gan. Pelanggan adalah raja. Nonot (30) seorang asisten bengkel pun menghibur Akmal namun Akmal marah. Pelanggan harus menghormati keterampilan mekanik. Apalagi sekarang semua onderdil dan suku cadang mobil harganya mahal.

Bengkel Akmal akhir-akhir ini sepi. Pasalnya di ujung jalan terdapat bengkel baru milik Dedija (30). Banyak pelanggan memilih untuk pergi ke sana. Akmal menjadi sangat marah.

Penghasilannya pun menurun. Nonot berpesan agar Akmal mencontoh bengkel Dedi. Mereka mematok harga murah dan pelayanannya ramah. Akmal dihina jadi kamu bilang aku tidak baik. Akmal tidak ingin bengkelnya bangkrut. Dia punya ide, dia menyuruh Nonot menebarkan paku di sepanjang jalan. Nonot tidak mau, tapi Akmal memaksa.

Bengkel sepeda motor Akmal banyak didatangi sepeda motor yang bannya ditusuk paku. Saat sedang menambal ban, Akmal mendengar perbincangan mereka soal lapisan jalan yang diduga sengaja ditaburkan. Akmal pura-pura tidak mendengar. Mereka akan memukuli orang yang dengan sengaja menebarkan paku.

Akmal punya ide, meminta Nonot membawa plastik berisi paku itu ke bengkel Dedi agar Dedi dituduh menyebarkan paku. Wajar saja warga kemudian menyerang Dedi, dan Dedi membantah dirinya atau anak buahnya melakukan hal tersebut.

Farah akan pergi ke pasar dengan berjalan kaki. Di tengah jalan kami bertemu dengan Dedi yang sedang mengendarai sepeda motor. Dedi mendapat undangan reuni sekolah karena dulu dia dan Farah satu SMA. Saat mengetahui Farah akan pergi ke pasar, Dedi menawarkan diri untuk mengantarnya. Farah menolak, namun Dedi bersikeras.

Akmal sangat marah lalu pulang dan memarahi istrinya yang sedang memasak. Farah bersumpah dia tidak akan selingkuh. Akmal tak percaya dan hampir ingin memukul Farah namun urung karena Azka (10) anaknya yang baru pulang sekolah menangis melihat orangtuanya bertengkar. Akmal kemudian memperingatkan istrinya untuk menjauhi Dedi.  Akmal kemudian kembali ke bengkel. 

Sesampainya di bengkel, Akmal kembali emosi saat Nonot melaporkan kompresor dan beberapa peralatannya rusak. Pelanggan terus mengeluh mesin yang diservis kemarin rusak lagi dan meminta garansi.

Akmal menolak dan malah mengusir orang tersebut. Setelah itu, petugas bank datang dan ingin menyita bengkel tersebut karena Akmal belum membayar cicilannya selama 3 bulan. Ini akan segera berputar. Seseorang datang dan menawarkan bantuan untuk mencari sepeda motor curian tersebut. Pria, sebut saja Herman (40), awalnya tidak meminta bayaran. Bayar saja nanti kalau sudah terjual. Akmal sudah siap.

Maka Akmal mulai menjual suku cadang dan suku cadang mobil asli dengan harga murah. Di sini juga menjual sepeda motor bermerek, namun sudah dimodifikasi dengan harga murah. Herman juga memberikan sertifikat untuk mesinnya, tapi aspal. Tak disangka, banyak orang yang berbelanja di bengkel Akmal. Manfaatnya sangat besar. Akmal sangat senang bermain.

Akmal menaikkan gaji Nonot dengan syarat Nonot diam. Akmal berencana membangun bengkel yang lebih besar. Farah pun senang dan meminta suaminya untuk membayar zakat. Namun Akmal mengaku nanti, saat bengkelnya sudah lebih besar.

Akmal sedang sendirian di bengkelnya ketika seorang pria misterius mengingatkan Akmal untuk jujur ​​dalam bisnisnya. Menjual barang haram sama dengan akibat haram dan tidak berkah. Pria misterius itu meminta Akmal bertaubat sebelum Allah mengambil nyawanya dan segala miliknya. Akmal marah karena diceramahi dan melemparkan obeng ke arah pria tersebut. Namun pria itu menghilang.

Berkat usaha sampingan jual beli motor dan mobil curian, bengkel Akmal menjadi besar. Akmal mengambil pinjaman dari bank dan menyewa sebuah toko besar. Disebelah bengkel dibuka showroom jual beli kendaraan bekas serta menambah karyawan yaitu 3 orang teknisi dan 1 orang kasir. Herman terus melakukan pengiriman barang secara rutin. Akmal juga bisa membeli rumah baru yang lebih besar dan mewah. Farah bersyukur bisnis suaminya berkembang pesat. Cuma sayang Akmal lupa diri. Apa cerita selanjutnya?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D