dianrakyat.co.id, Jakarta – Nik Sumer dan perusahaan dagang batu bara, PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 30 Januari 2024. PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk menjadi perusahaan kesembilan dalam daftar. Pada tahun 2024.
Saham SMGA menguat signifikan pada Selasa 30 Januari 2024. Saham SMGA dibuka antara Rp 141 hingga Rp 141 dari harga saham awal Rp 105. Saham SMGA diperdagangkan pada harga tertinggi Rp 141 dan terendah Rp 135 per saham.
Volume perdagangan saham SMGA sebanyak 6.177 kali dengan total frekuensi perdagangan sebanyak 949.717 lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 13,3 miliar.
SMGA menawarkan 1.750.000.000 saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Saham baru tersebut ditawarkan dengan harga Rp 105 per saham sehingga total dana IPO yang terkumpul sebanyak 183.750.000.000.
Selama masa penawaran umum selama 3 hari terhitung sejak 24 Januari 2024 hingga 26 Januari 2024, Perseroan mendapat sambutan yang luar biasa dan positif dari para investor Pasar Modal.
Pada saat penawaran IPO SMGA, jumlah saham IPO SMGA yang dipesan berjumlah 23,52 kali atau 156,77 kali pool share.
Dana hasil penawaran umum perdana saham yang diterima Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya yang timbul, akan digunakan sebagai pembayaran pembelian nikel dan batubara dari pemasok Perseroan sesuai dengan operasional pembelian nikel dan batubara dari Perseroan. .
Julius Eddy Wibowo, Direktur Utama perseroan, mengatakan tim perseroan telah berpengalaman lebih dari 15 tahun di sektor energi pada umumnya dan bisnis pertambangan pada khususnya sejak 2008.
“Perusahaan mencatatkan dan menawarkan sahamnya untuk melanjutkan pertumbuhan guna menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan, serta meningkatkan pendapatan dan profitabilitas melalui pengelolaan operasional bisnis yang lebih baik dan profesional,” kata Julius dalam siaran pers Selasa (30). . /1/2024).
Julius juga mengatakan, selain mengembangkan perdagangan nikel dan batu bara untuk pasar dalam negeri Indonesia, pihaknya juga akan mengembangkan produksi batu kapur pada kuartal I 2024.
“Dengan tingginya permintaan batu kapur, perusahaan melihat peluang yang baik di wilayah Morowali Utara, dimana banyak terdapat smelter yang membutuhkan pasokan batu kapur,” kata Julius.
Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk mengakuisisi dan mengembangkan batu kapur di kawasan tersebut untuk dapat disuplai ke beberapa kilang terdekat.
Diberitakan sebelumnya, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk mencatatkan saham perdananya pada Selasa (30/1/2024) di Badan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk sebagai perusahaan kesembilan yang mencatatkan saham di BEI pada tahun 2024 dengan menggunakan kode saham SMGA. Perusahaan mencatatkan 8,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Jumlah saham tercatat tersebut terdiri dari penawaran umum perdana sebanyak 7 miliar saham dan penawaran umum perdana sebanyak 1,75 miliar saham. Perusahaan melakukan penawaran umum perdana sebesar Rs 105 dan mengumpulkan Rs 183,75 miliar dari IPO.
Seluruh dana IPO akan digunakan untuk penyertaan modal. Termasuk di dalamnya adalah pembelian nikel dan batubara untuk keperluan operasional Perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batubara dari para pemasok Perseroan untuk memenuhi perjanjian jual beli dengan para pihak.
Sedangkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa No. Keputusan direksi I-A dan PT Bursa Efek Indonesia. Kep-00014/BEI/03-2022 tanggal 25 Maret 2022, jumlah saham mengambang perseroan sampai dengan tanggal 30 Januari 2024 adalah sebanyak 1.750.000.000 atau 1,75 miliar lembar saham atau 20% dari seluruh saham terdaftar perseroan.
BEI menyatakan tidak ada pihak yang mengalihkan saham baru tersebut, hal yang dilarang berdasarkan Peraturan OJK 6 bulan sebelum pernyataan pendaftaran. 25/2017 tentang pembatasan saham sebelum penawaran umum.
Selain itu, berdasarkan surat yang ditulis Thomas selaku pengendali perseroan tertanggal 13 Oktober 2023, Welly menyatakan tidak akan melepaskan kendali perseroan setidaknya selama 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran efektif.
Perusahaan ini merupakan bagian dari PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), perusahaan perdagangan batubara di pasar domestik dan ekspor, dengan sistem pasokan batubara terintegrasi mulai dari operasional perdagangan, pengangkutan, dan pengiriman.
Perseroan mempunyai tiga IUP-OPK (operasi produksi khusus) atas nama perseroan untuk mengangkut dan menjual komoditas mineral logam, komoditas batubara, dan komoditas mineral bukan logam. Perseroan saat ini memiliki 7 miliar saham yang tercatat sebagai modal ditempatkan dan disetor penuh.
Mayoritas saham perseroan dimiliki oleh PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) dengan porsi 90 persen atau 6,3 miliar lembar saham. Kemudian 500 juta saham atau 10 persen saham perseroan menjadi milik Vivi Ramalyati Hutam. Pasca IPO, jumlah saham beredar perseroan akan bertambah menjadi total 8,75 miliar lembar saham.
Dengan demikian, PT Sumber Global Energy Tbk memiliki 72 persen, Vivi Ramalyati Hutama memiliki 8 persen. 20% sisanya diperdagangkan secara publik melalui IPO.