0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) andalan Lo Kheng Hong terjatuh setelah mengumumkan hasil yang kuat untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 2023. 31 Desember Saham GJTL menguat 10,36 persen. pada 1.385 bulan, 24 April. .

Konsolidasi berlanjut pada tahun 2024. Selasa, 2 April. Sekitar pukul 09.50. Saham WIB, GJTL naik 2,89 persen menjadi 1.420 unit. Saham Gajah Tunggal dibuka pada 1.385 dan berkisar antara 1.375 hingga 1.460.

Berdasarkan data RTI, frekuensi perdagangan tercatat 4.595 kali selama periode tersebut. Perdagangan saham sebesar 34,26 juta. saham senilai Rp 49,17 miliar. Sepanjang sepekan, saham GJTL menguat 15,38 persen. Selama setahun terakhir, saham GJTL naik 124,41%.

Usai mempublikasikan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (04/02/2024), perseroan mengumumkan pada tahun 2023 mengumumkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun berjalan mencapai Rp 1,81 triliun. . Pencapaian tersebut berbalik pada tahun 2022. Rugi bersih Rp 181,39 miliar.

Pada tahun 2023 perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 16,97 triliun. Penjualan tersebut turun 1,16% dibandingkan tahun 2022. Penjualan yang tercatat sebesar Rp 17,17 triliun.

Namun perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan pada tahun 2023 menjadi Rp13,24 triliun dari Rp14,82 triliun pada tahun 2022. Alhasil, laba kotor pada tahun 2023 meningkat sebesar 58,70 persen. menjadi Rp3,73 triliun dari Rp2,35 triliun (2,35 triliun).

 

Selama tahun 2023 perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp987,42 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp677,23 miliar, dan beban keuangan sebesar Rp674,42 miliar.

Perusahaan kemudian mencatat $85,04 miliar. Laba selisih kurs bersih Rp 74,66 miliar bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama 50,99 miliar. Pendapatan bunga Rp dan laba rugi lainnya Rp 81,5 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, perseroan meraup laba bersih Rp 1,17 triliun. Berbeda dengan hasil tahun lalu, perseroan mengalami kerugian sebesar 190,57 miliar. Kerugian Rp.

Aset perseroan pada Desember 2023 mengalami penurunan menjadi Rp18,98 triliun pada akhir tahun 2022 dari Rp19,02 triliun pada tahun 2022. Namun, liabilitas juga mengalami penurunan menjadi Rp6,03 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp6,45 triliun pada tahun 2022, setara. triliun dari Rp 7,23 triliun pada tahun 2022.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D